Dalam proses mencerdaskan bangsa dan sejalan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi maka proses pendidikan harus semakin efisien dalam arti hemat waktu, hemat tenaga dan hemat tempat, sehingga proses pendidikan di segala jenjang dapat dilakukan secara lebih merata ke segala penjuru/pelosok daerah dan tidak di dominasi oleh kota-kota besar saja, mengingat semua warga berhak mendapatkan pendidikan yang layak tanpa dibatasi waktu dan tempat. Sudah tentu kemajuan bidang teknologi informasi dapat digunakan untuk mengantisipasi kondisi percepatan tersebut, sehingga semua warga mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan secara adil. Di negara maju, model pembelajaran seperti ini disebut homeschooling, dan model pembelajaran ini dapat juga diterapkan pada dunia pendidikan tinggi. Studi dengan pendekatan cyber model ini memungkinkan mahasiswanya tidak perlu susah-susah dan capek-capek datang ke kampus jauh-jauh. Mereka cukup duduk di depan komputer di rumah atau di tempat khusus (warnet) untuk berinteraksi membahas materi kuliah dan diskusi serta mengerjakan tugas dengan dosennya melalui satu media (satu atap) sehingga mereka (mahasiswa) tidak perlu menghabiskan waktu terlalu banyak di luar rumah, model pembelajaran interaktif seperti ini tentunya jauh lebih menarik dibandingkan menggunakan tatap muka di ruang kelas. Penyajian materi kuliah dapat lebih variatif, tidak menggunakan satu format saja namun lebih beragam dan saling melengkapi. Materi kuliah, handout, kisi soal dan materi pembelajaran lainnya dapat ‘diunduh’ pada masing-maing Blogg dosen. Demikian halnya mengenai pengiriman tugas kuliah dapat dilakukan via email, apalagi masa sekarang ini proses pembelajaran e-learning telah dipergunakan dan dijadikan metode efektif oleh banyak perguruan tinggi.
Tatap muka dikelas bisa digantikan dengan berinteraksi secara langsung dengan dosen dan suara dosen dapat didengar langsung pada komputer, proses diskusi dan tanyajawab juga dapat dilakukan secara langsung. Dengan sentuhan multimedia maka penyajian materi kuliah seperti ini sangat menarik bagi peserta didik. Selain materi kuliah disajikan dalam bentuk softcopy, juga dapat ditampilkan tayangan video yang menunjang proses penjabaran materi yang sedang dilakukan oleh masing-masing dosen. Dengan kampus online, proses komunikasi antara dosen dengan mahasiswa walaupun jaraknya beratus-ratus kilometer dapat dilakukan dengan mudah dan efektif. Saat dosen sedang bernarasi untuk menjelaskan materi, mahasiswa dapat menimpali kapan saja. Agar perkuliahan model ini dapat diberikan secara merata dan adil bagi seluruh warga dimanapun warga tersebut berada, maka pendidikan model ini harus di biayai menggunakan pajak dari rakyat dan diselenggarakan menyeluruh/terpadu oleh pemerintah.
Selain interaktif di depan komputer, pada waktu tertentu semua mahasiswa dapat berkumpul untuk saling mengenal satu sama lain dengan mengadakan wisata karya yakni proses belajar dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu di luar kota sambil mengadakan penelitian, seminar, workshop dan sebagainya. Saat berkumpul di luar kota, model kuliah dapat di disain menyatu dengan alam atau disebut dengan istilah ‘kuliah kebun’. Kuliah metode jarak jauh ini, akan membuka kesempatan kepada semua mahasiswa guna memperoleh pendidikan yang lebih berkualitas, yang diberikan dan disajikan oleh dosen sesuai dengan kepakaran atau dosen yang telah ekspert di bidangnya dan sudah tentu mampu meningkatkan prestasi akademik mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar