Jumat, 25 Februari 2011

REGRESI LINIER BERGANDA

Regresi linier berganda adalah sebuah analisa untuk memvalidasi kontribusi atau kekuatan variabel [independent] X1, X2, X3,..Xn terhadap kekuatan variabel Y [dependent. satuan hitung variabelnya adalah kuantitatif atau rasio, artinya setiap variabel yang dimasukkan ke dalam model regresi linier tersebut, telah memiliki satuan hitung sendiri dan satuan hitung tersebut tidak dapat di rubah. untuk validasi hasil analisa regresinya [berganda] maka digunakan alat yang disebut Uji Asumsi Klasik artinya hasil analisa regresi linier berganda benar-benar sesuai dengan konsep B.L.U.E yakni Best, Linier, Unbiased dan Estimator. untu lebih jelasnya, mari simak contoh [video tutorial] analisa regresi linier berganda yang disajikan oleh Mas Mukti A.

Selasa, 22 Februari 2011

REGRESI DUMMY

Dalam mempelajari regresi, sering kita menjumpai dan berurusan dengan data yang sifatnya kualitatif seperti : gender, persepsi, pilihan produk dll. analisa regresi dapat digunakan untuk menganalisis data tersebut, namun perlu diperhatikan beberapa persyaratan yakni data yang sifatnya kualitatif harus di trasformasikan menjadi bentuk kuantitatif, sebelum di analisis menggunakan model regresi. contoh data yang bentuknya kualitatif adalah gender karena hanya memiliki dua kemungkinan yaitu laki-laki dan perempuan. agar data gender dapat dianalisis menggunakan model regresi maka kita harus mengubah data gender menjadi bentuk kuantitatif yakni laki-laki misalnya diberi kode 1 dan perempuan diberi kode 0 atau sebaliknya, bentuk data yang seperti ini [hanya memiliki dua kemungkinan] kita namakan variabel Dummy, untuk lebih lengkapnya, simak tutorial mengenai regresi Dummy, yang disajikan oleh Mas Mukti A.

Senin, 21 Februari 2011

KAPASITAS


Pernah terbayang di benak anda ingin punya usaha? Atau ingin mengembangkan usaha lebih baik lagi ? atau anda ingin join dengan teman dan ikut menjalankan usaha ? pertanyaannya adalah seberapa mampu dan kuat anda melakukannya ? sebuah usaha apapun bentuknya, baik manufaktur atau jasa, sangat tergantung pada input yang menyertai usaha tersebut. Selain faktor kemampuan dan kekuatan internal, usaha dapat dijalankan dengan baik jika memiliki kapasitas yang memadai dalam jangka panjang. Jika kapasitas terganggu maka usaha yang dijalankan juga ikut terganggu. Yang dimaksud kapasitas disini apa saja sebenarnya ? antara lain :

1. Kapasitas SDM yang menjalankan usaha tersebut, apa dia memiliki kemampuan dan kekuatan sesuai jenis usaha yang dijalankannya, kemampuan dan kekuatan dapat di update melalui beberapa sumber, misal : kegiatan seminar/workshop, pelatihan, surat-kabar, radio, televisi, klub sosial dan jangan lupa yang terakhir adalah Internet, selama seorang individu mendapatkan informasi yang berguna dari beberapa sumber tersebut maka individu tersebut akan senantiasa mampu meningkatkan kemampuan dan kekuatan dirinya dalam menjalankan usaha. Mengingat komunikasi dan informasi bagian yang tidak dapat terpisahkan dengan kegiatan usaha,

2. Kapasitas suplier, bagi perusahaan manufaktur, suplay bahan baku menjadi bagian yang paling krusial dalam kegiatan proses produksi barang, misal industri sepatu, industri roti, industri meubel, industri farmasi dan lain-lain. Seberapa mampu suplier menjamin pasokan bahan baku pada industri, sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku tersebut. Semakin melimpah berarti semakin mampu, semakin terbatas jumlah bahan baku, berarti cenderung semakin tidak mampu atau terkendala,

3. Kapasitas produksi, semakin besar permintaan, berarti semakin kuat dan banyak jumlah barang yang harus diproduksi. Mampukah industrinya memenuhi permintaan tersebut? Sangat tergantung pada kekuatan internal [suplay dana] dan kekuatan eksternal [jumlah bahan yang bisa di suplai], belum lagi kemampuan mesin yang digunakan untuk proses produksi. Berapa kemampuan per menit atau kemampuan per jam dalam mencetak barang. Jadi, kapasitas produksi sangat bergantung pada pasokan bahan baku dan kemampuan mesin. Jika dijalankan secara Labour Intensive maka sangat bergantung pada kemampuan [kesanggupan] pekerjanya. Misal : kemampuan developer dalam menghasilkan unit rumah.

4. Kapasitas pasar, artinya seberapa kuat pasar menyerap barang atau jasa yang dihasilkan, sangat bergantung pada jumlah barang substitusi, harga jual, distribusi dan daya beli konsumennya. Juga bergantung pada seberapa tinggi daya guna dan nilai tambah barang atau jasa di mata konsumen.

5. Kapasitas distribusi dan delivery, bagi perusahaan industri, pengiriman barang atau distribusi sangat bergantung sarananya, biayanya, jarak tempuhnya dan pasarnya [tempat menjual barangnya].

6. Kapasitas modalnya, jika barang semakin laku dipasar, pasti perusahaan akan berusaha memrpoduksi lebih banyak lagi, jika produksi ditingkatkan maka pemakaian bahan baku juga meningkat, pasokan suplier juga harus meningkat dan modal yang digunakan untuk membeli bahan baku juga meningkat, jika modal sebuah perusahaan terbatas jumlahnya maka perusahaan tersebut akan mengalami kendala dalam meningkatkan produksinya. Karena jumlah bahan baku yang terbatas.

Jadi dalam proses pengembangan usaha, apapun jenisnya, sangat bergantung pada dua hal yakni : kemampuan beli [daya beli] konsumen, kemampuan supplier dalam memasok bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi/finishing goodnya. Di satu sisi suplier mampu memasok bahan dengan baik dan kontinyu, di sisi lain konsumen ajeg dalam membeli produknya maka dua kondisi ini sangat membantu dalam proses pengembangan usaha dalam jangka panjang. Jika satu sisi saja terganggu, maka perusahaan cenderung bisa kolaps/bangkrut. Jika usaha atau perusahaan yang dijalankan sangat berhubungan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi, maka kemampuan perusahaan untuk adopsi teknologi sangat berperan serta kemampuan perusahaan dalam upgrade SDMnya dalam menguasai teknologi yang dipakai dalam proses produksi barangnya. Misal: perusahaan otomotif, elektronik, vendor handphone, pabrikan/perakitan notebook dan produk-produk elektronik yang berhubungan dengan teknologi lainnya.

Dalam mengembangkan usaha, satu faktor penting tidak mungkin dapat diabaikan adalah kapasitas. Jadi, bagaimana kapasitas dapat terpenuhi secara kontinyu dan baik ke depan, maka selama itu juga usaha/perusahaan akan mampu bertahan untuk dijalankan. Bagaimana dapat mengembangkan usaha, wirausaha jika pasokan bahan, pasokan barang jadi dan pasokan sumber daya terbatas?? Bagaimana dapat mengembangkan usaha jasa jika teknologinya terbatas, kemampuan SDMnya terbatas dan daya beli konsumennya terbatas? Astra Internasional berkembang karena kapasitas, Pertamina dapat maju pesat karena kapasitas, PT. [Persero] PLN menjadi produktif karena kapasitas, individu menjadi terkenal karena kapasitas.

Senin, 14 Februari 2011

REGRESI LINIER SEDERHANA


Bila satu variabel tidak bebas atau variabel terikat (independent variable), tergantung pada satu atau lebih variabel bebas atau variabel tidak terikat atau peubah bebas (dependent variable) maka hubungan antara dua variabel (dua besaran) tersebut dapat di cirikan melalui persamaan matematik (statistik) yang disebut model regresi. Model regresi dapat dibedakan menjadi dua yakni:

a. Regresi Linier Sederhana, yakni regresi yang memiliki hanya satu varibael X.

b. Regresi linier Berganda, yakni regresi yang memiliki lebih dari satu variabel X.

Model

Ciri model regresi selalu di buat dalam bentuk persamaan, yang menggambarkan interaksi antara variabel X dengan varibael Y, untuk model persamaan regresi linier sederhana dapat disajikan sbb:

Y = bo + b1.X1 + e

dimana :

Y = variabel dependent/terikat

bo = konstanta regresi, sebuah besaran yang memiliki nilai konstan/tetap

b1 = koefisien regresi, yakni sebuah besaran yang dijadikan nilai penduga variabel X.

e = nilai variabel error, sebuah kekuatan yang ada di luar persamaan regresi yang dibentuk.

variabel Y dan variabel X berisikan observasi (data) yang wujudnya selalu berpasangan yaitu (y1i;x1i), (y2i;x2i), (y3i;x3i), (y4i;x4i) dst.

Sedangkan persamaan estimasi (taksiran) yang diperoleh dari hasil analisa dapat disajikan sebagai berikut:

Ŷ = bo + b1 X

Melalui persamaan estimasi, nilai variabel Y di estimasi (diukur dan ditentukan) berdasar nilai rata-rata variabel X melalui formulasi yaitu : X dikali b1 + bo

Hipotesis

Pengujian hipotesis (Hipo=dugaan ; Tesis=jawaban/kebenaran), jadi hipotesis artinya jawaban yang masih perlu diuji kebenarannya, pengujian hipotesis untuk menentukan/memastikan, apakah variabel X berhubungan/berinteraksi secara signifikan (nyata) dengan variabel Y atau variabel X apakah memiliki daya/pengaruh secara linier (garis lurus) terhadap variabel Y. adapun bentuk pengujian hipotesis sbb:

Ho = 0 artinya tidak ada hubungan linier antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas / terikat

Ha ≠ 0 artinya ada hubungan linier antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas / terikat

Selain menguji modelnya, dalam regresi juga di uji koefisiennya yaitu disebut sebagai uji t student atau uji t atau uji parsial. Uji ini bertujuan untuk memastikan apakah variabel bebas memiliki keberartian terhadap variabel Y. Bentuk pengujian hipotesis untuk koefisien regresi sbb:

Ho : bo = b artinya koefisen regresi tidak signifikan / tidak nyata

Ha : bo ≠ b artinya koefisien regresi signifikan / nyata

KRITERIA PENOLAKAN / KAIDAH KEPUTUSAN

Ho diterima jika tingkat signifikansi (Sig) > 0,05

Ha diterima jika tingkat signifikansi (Sig) <>

Sabtu, 12 Februari 2011

KREATIFITAS USAHA


Dari sebuah bisnis yang kecil dan modal pas-pas'an, akhirnya mampu meraih hasil besar, usaha kecil yang dijalankan secara individu merupakan muara sebuah kreatifitas dari seorang individu, kenapa seseorang mau berkreatifitas ?? satu alasan adalah karena mereka ingin 'survive' dalam hidupnya dan tidak menggantungkan diri pada angan-angan. banyak contoh yang dapat kita lihat untuk kreatifitas seorang individu, misal : di perumahan Magersari Indah Sidoarjo, seorang korban lumpur Lapindo, berkreasi dalam hidupnya yakni membuat kerajinan rumah (Handycaft) berbahan baku kaca, berbagai bentuk benda dia buat mulai dari yang ukuran kecil hingga besar, semua berbahan baku kaca (yang konon bahan kaca tersebut di import dari negera Jepang), dari utak-atik yang dilakukannya, terciptalah hasil karya yang luar biasa artistiknya, mampu mempunyai nilai tambah dan nilai jual yang tinggi, karena mengandung nilai seni, dari hasil Handycraft tersebut pengusaha / pengrajin ini mampu memperoleh penghasilan antara Rp. 30 juta sd Rp. 45 juta sebulannya. contoh lain, di jalan Ngagel Mulyo Surabaya, ada seorang ibu membuat kerajinan tangan (usaha kecil) kotak perhiasan yang bagian luarnya dihiasi daun kering, awalnya coba-coba akhirnya menjadi suatu yang sangat menjanjikan dan mampu memberi penghidupan. hasil karyanya telah mendapatkan Hak Patent dengan nama Karya Daun, luar biasa !! bahkan hasil karya ibu ini telah tembus ke negara-negara di benua Eropa dan sangat disukai. contoh lain lagi, seorang pemuda, berhasil membuat kerajinan tangan menggunakan bahan baku Batok Kelapa, hasil kerajinan yang dicipta adalah bentuk miniatur benda-benda / barang yang ada di sekeliling hidup kita, misal : miniatur Becak, Dokar, Perahu Layar, Vespa/sepeda motor dan sebagainya, padahal kita semua telah tahu bahwa batok kelapa biasanya digunakan untuk Arang buat bakar sate, dengan sentuhan tangan dingin dan sedikit seni maka berubahlah batok kelapa menjadi sesuatu yang memiliki seni, yang dapat membuat orang tersenyum dan ingin membelinya. sesuatu yang sepele (batok kelapa) mampu memberikan hasil besar bagi kehidupan seseorang, apa yang dapat kita simpulkan dari tiga cerita nyata di atas, yakni seseorang untuk bisa sukses dalam hidupnya, dia harus punya 1) kemauan untuk berubah, 2) berani mencoba sesuatu 3) ada kegigihan/keuletan, dan 4) akhirnya hal yang awalnya coba-coba berubah menjadi kenyataan dan kesuksesan. menjadi orang sukses tidak bisa dicetak melalui pendidikan, namun sukses adalah sebuah keberanian yang muncul dari dalam diri seseorang, orang yang tidak pernah mempunyai keberanian dalam hidupnya, adalah orang yang selalu jauh dari kesuksesan, dan orang-orang tipe ini tidak pernah mampu meraih keberhasilan. dia selalu berjalan pada sesuatu yang biasa-biasa bukan pada sesuatu yang luar biasa.