Pernah terbayang di benak anda ingin punya usaha? Atau ingin mengembangkan usaha lebih baik lagi ? atau anda ingin join dengan teman dan ikut menjalankan usaha ? pertanyaannya adalah seberapa mampu dan kuat anda melakukannya ? sebuah usaha apapun bentuknya, baik manufaktur atau jasa, sangat tergantung pada input yang menyertai usaha tersebut. Selain faktor kemampuan dan kekuatan internal, usaha dapat dijalankan dengan baik jika memiliki kapasitas yang memadai dalam jangka panjang. Jika kapasitas terganggu maka usaha yang dijalankan juga ikut terganggu. Yang dimaksud kapasitas disini apa saja sebenarnya ? antara lain :
1. Kapasitas SDM yang menjalankan usaha tersebut, apa dia memiliki kemampuan dan kekuatan sesuai jenis usaha yang dijalankannya, kemampuan dan kekuatan dapat di update melalui beberapa sumber, misal : kegiatan seminar/workshop, pelatihan, surat-kabar, radio, televisi, klub sosial dan jangan lupa yang terakhir adalah Internet, selama seorang individu mendapatkan informasi yang berguna dari beberapa sumber tersebut maka individu tersebut akan senantiasa mampu meningkatkan kemampuan dan kekuatan dirinya dalam menjalankan usaha. Mengingat komunikasi dan informasi bagian yang tidak dapat terpisahkan dengan kegiatan usaha,
2. Kapasitas suplier, bagi perusahaan manufaktur, suplay bahan baku menjadi bagian yang paling krusial dalam kegiatan proses produksi barang, misal industri sepatu, industri roti, industri meubel, industri farmasi dan lain-lain. Seberapa mampu suplier menjamin pasokan bahan baku pada industri, sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku tersebut. Semakin melimpah berarti semakin mampu, semakin terbatas jumlah bahan baku, berarti cenderung semakin tidak mampu atau terkendala,
3. Kapasitas produksi, semakin besar permintaan, berarti semakin kuat dan banyak jumlah barang yang harus diproduksi. Mampukah industrinya memenuhi permintaan tersebut? Sangat tergantung pada kekuatan internal [suplay dana] dan kekuatan eksternal [jumlah bahan yang bisa di suplai], belum lagi kemampuan mesin yang digunakan untuk proses produksi. Berapa kemampuan per menit atau kemampuan per jam dalam mencetak barang. Jadi, kapasitas produksi sangat bergantung pada pasokan bahan baku dan kemampuan mesin. Jika dijalankan secara Labour Intensive maka sangat bergantung pada kemampuan [kesanggupan] pekerjanya. Misal : kemampuan developer dalam menghasilkan unit rumah.
4. Kapasitas pasar, artinya seberapa kuat pasar menyerap barang atau jasa yang dihasilkan, sangat bergantung pada jumlah barang substitusi, harga jual, distribusi dan daya beli konsumennya. Juga bergantung pada seberapa tinggi daya guna dan nilai tambah barang atau jasa di mata konsumen.
5. Kapasitas distribusi dan delivery, bagi perusahaan industri, pengiriman barang atau distribusi sangat bergantung sarananya, biayanya, jarak tempuhnya dan pasarnya [tempat menjual barangnya].
6. Kapasitas modalnya, jika barang semakin laku dipasar, pasti perusahaan akan berusaha memrpoduksi lebih banyak lagi, jika produksi ditingkatkan maka pemakaian bahan baku juga meningkat, pasokan suplier juga harus meningkat dan modal yang digunakan untuk membeli bahan baku juga meningkat, jika modal sebuah perusahaan terbatas jumlahnya maka perusahaan tersebut akan mengalami kendala dalam meningkatkan produksinya. Karena jumlah bahan baku yang terbatas.
Jadi dalam proses pengembangan usaha, apapun jenisnya, sangat bergantung pada dua hal yakni : kemampuan beli [daya beli] konsumen, kemampuan supplier dalam memasok bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi/finishing goodnya. Di satu sisi suplier mampu memasok bahan dengan baik dan kontinyu, di sisi lain konsumen ajeg dalam membeli produknya maka dua kondisi ini sangat membantu dalam proses pengembangan usaha dalam jangka panjang. Jika satu sisi saja terganggu, maka perusahaan cenderung bisa kolaps/bangkrut. Jika usaha atau perusahaan yang dijalankan sangat berhubungan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi, maka kemampuan perusahaan untuk adopsi teknologi sangat berperan serta kemampuan perusahaan dalam upgrade SDMnya dalam menguasai teknologi yang dipakai dalam proses produksi barangnya. Misal: perusahaan otomotif, elektronik, vendor handphone, pabrikan/perakitan notebook dan produk-produk elektronik yang berhubungan dengan teknologi lainnya.
Dalam mengembangkan usaha, satu faktor penting tidak mungkin dapat diabaikan adalah kapasitas. Jadi, bagaimana kapasitas dapat terpenuhi secara kontinyu dan baik ke depan, maka selama itu juga usaha/perusahaan akan mampu bertahan untuk dijalankan. Bagaimana dapat mengembangkan usaha, wirausaha jika pasokan bahan, pasokan barang jadi dan pasokan sumber daya terbatas?? Bagaimana dapat mengembangkan usaha jasa jika teknologinya terbatas, kemampuan SDMnya terbatas dan daya beli konsumennya terbatas? Astra Internasional berkembang karena kapasitas, Pertamina dapat maju pesat karena kapasitas, PT. [Persero] PLN menjadi produktif karena kapasitas, individu menjadi terkenal karena kapasitas.
Kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa manajemen operasi berfokus pada dua aspek utama: syarat penting yang menciptakan produk dan syarat cukup yang menawarkan manfaat. Contoh yang diberikan, seperti penggunaan kendaraan, menunjukkan bahwa konsumen membeli jasa yang dihasilkan dari produk, bukan hanya barangnya. Selain itu, masalah yang dihadapi di tempat umum, seperti kesulitan mengakses lift, menekankan pentingnya infrastruktur yang memadai untuk mendukung kenyamanan pengguna. Di era digital, teknologi kendaraan juga harus memenuhi syarat cukup untuk memberikan solusi praktis atas masalah operasional. Terakhir, isu pemanasan global menunjukkan bahwa meskipun ada upaya kebijakan, tindakan nyata seperti reboisasi dan penggunaan sumber energi yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah lingkungan ini secara efektif.
BalasHapusChusnul Chotimatuz Zahro
Manajemen / 01224009