Minggu, 12 April 2020

ASPEK PENENTU KUALITAS SECARA SEDERHANA DALAM PRODUK


 PENENTU SEBUAH KUALITAS

Apa maksud judul tersebut dalam Salesmanship? Jika boleh dijelaskan secara sederhana bahwa sesuatu apapun yang dibuat atau yang diproduksi bermula dari pemilihan komoditas atau bahan yang baik, kemudian di verifikasi oleh konsumen sebagai pengguna akhir, setelah itu muncul respon konsumen yang mengatakan produk tersebut layak atau tidak. Kualitas  munculnya (datangnya) bukan dari produsen namun kualitas muncul dari respon konsumen, jadi yang mengatakan sesuatu itu bagus atau tidak bagus, bermutu atau tidak bermutu adalah konsumennya, bukan produsennya (itu yang harus dipahami dengan baik dan benar, sehingga tidak menyesatkan).
Bagaimana sebenarnya menciptakan sesuatu yang bagus dan berkualitas di mata produsen? 
Ada beberapa hal yang melandasi, antara lain:
  • Skill pelaku proses yang mumpuni/memadai untuk menciptakan sesuatu yang berkualitas, (dilakukan oleh orang yang tepat sehingga kegiatan proses minim penyimpangan/kesalahan),
  • Bahan yang digunakan memang masuk kategori bagus dan layak untuk digunakan, (ada banyak jenis bahan baku yang dapat digunakan, untuk kegiatan proses namun yang terasa sulit adalah memilih satu bahan terbaik yang akan di libatkan dalam kegiatan proses, ini yang tidak mudah),
  • Cara memproses atau melakukan proses tidak menyimpang dan sesuatu dengan yang seharusnya dilakukan dan bukan sekedar memproses atau sekedar membuat, (untuk menciptakan sebuah produk apapun wujudnya, diperlukan kejelian, kesabaran dan kehati-hatian, tujuannya agar manfaat dan fungsi produk ketika selesai di proses dapat diterima dengan baik oleh konsumen, tanpa protes atau komplain),
  • Mental pembuat atau pelaku proses yang bagus, dalam arti tidak pernah bosan untuk membuat, atau menciptakan sesuatu walau di awal-awalnya banyak bertemu dengan kegagalan, (ingat prinsip learning curve yaitu apabila terjadi kegagalan, maka perlu diperbaiki proses sebelumnya agar menjadi lebih sempurna, jika sudah sempurna maka dikembangkan lagi menjadi sesuatu yang lebih baru, tidak ada proses yang mengatakan satu kali membuat langsung jadi dan sempurna),
  • Penanganan bahan atau proses penyimpanan bahan yang baik dan layak sehingga bahan tidak mudah dan tidak cepat rusak, (bahan aku di dapat dengan cara tidak mudah, dan memiliki nilai ekonomis, oleh karena itu setiap bahan yang digunakan harus secara maksimal mampu dikontribusikan dalam proses pembuatan produk, sehingga tidak ada sedikitpun yang terbuang karena rusak, proses penyimpanan yang baik juga menjadi penentu tingkat kualitas bahan),
  • Menciptakan sesuatu (produk) merupakan proses berkelanjutan, tidak dapat dilakukan hanya satu kali proses saja, apalagi berkaitan dengan kemajuan teknolgi, (tidak ada barang yang dibuat hanya sekali saja lalu selesai, pasti ada kelanjutannya, pengembangannya, penyempurnaan dan sebagainya yang tujuan utama fokus pada kepuasan konsumen, ini dinamakan mutu),
  • Pengakuan dan kepercayaan konsumen, (konsumen merupakan mitra kerja anda, yang bertugas mengkonsumsi produk yang anda buat dengan membayar sejumlah pengorbanan tertentu dalam jangka panjang, jika pengakuan tersebut hilang maka produk anda layak dihentikan proses produksinya, seumpama baju atau pakaian maka dia masuk ke dalam kotak yang bertuliskan “Obral”).

Sekarang mari kita contohkan apa maksud dari judul materi di atas, anggaplah anda ingin membuat sebuah kripik yang unik dan lain daripada yang lain. Dalam proses perencanaan pembuatan produk tersebut anda menemukan tepung, memang tepung layak diolah menggunakan kripik. Dan tepung bisa jadi merupakan salah satu bahan baku dalam proses pembuatan kripik. Bahan berikutnya yang nada temukan adalah bayam. Muncul pertanyaan pada Tim anda yang beranggota tiga orang yaitu “apakah bayam layak dapat dibuat kripik?” anggota tim anda mengatakan sangat tidak layak. Namun satu anggota tim lainnya mengatakan kemungkinan layak, asal kita coba membuatnya. Apakah bisa bayam dibuat keripik? Tentu jawabannya terletak pada proses ujicoba yang melewati banyak rintangan, perbaikan, penyempurnaan hingga benar-benar terwujud kripik bayamnya. Dalam proses ini ada beberapa hal yang menjadi fokus perhatian, memilih tepung yang bagus dan cocok untuk dikombinasikan dengan bayam, memilih bayam yang layak dijadikan bahan kripik dan seterusnya. Ketika kripik bayam telah selesai dibuat ternyata hasilnya enak, crispy namun kok gampang layu. Kembali anda bersama tim sibuk melakukan perbaikan untuk membuat kripik bayam yang enak rasa, crispy, dan tidak mudah layu. Ternyata satu anggota anda menemukan solusi, agar tetap crispy harus di letakkan pada kemasan toples baik toples kaca atau plastik yang bersifat khusus, akhirnya cripsy nya menjadi tahan lama. Perjuangan anda membuat kripik bayam, tidak mudah dan penuh rintangan namun akhirnya anda bersama tim berhasil juga membuat kripik bayam yang crispy, enak, unik dan disukai konsumen dan akhirnya menjadi kuliner yang terkenal. Inilah yang dimaksud dengan judul materi di atas. Sehingga dapat disimpulkan, untuk menciptakan sebuah produk yang bermutu, berkualitas diperlukan kombinasi komoditi atau bahan yang baik, proses pembuatan yang benar dan uji coba yang tiada henti, lalu dikemas menggunakan kemasan khusus agar cripsy nya awet serta pengakuan konsumen yang menyatakan bahwa kripik bayam anda memang benar-benar enak dan memiliki nilai jual! Pada kasus di atas, anda diposisikan sebagai produsen/pembuat/pelaku proses. 
Sumber: https://cookpad.com/id/resep/1470775-keripik-bayam-renyah-tahan-lama
Sekarang anda saya posisikan sebagai konsumen.


  • Seumpama anda membeli baju kaos (t-shirt), sudah tentu yang anda pilih adalah kaos yang enak/adem dipakai dalam kondisi cuaca apapun, tidak terasa gatal atau apapun, jika itu anda temukan, maka anda pasti menganggap kaos tersebut baju kaos yang layak dipakai dan selanjutnya layak terus di beli dengan cara mengingat-ingat “merk” nya. Bahkan anda akan memamerkan merk kaos tersebut kepada semua orang, karena memang enak dan nyaman dipakai. Dari sudut pandang produsen kaos tersebut, menganggap sikap anda tersebut tidak berlebihan, karena produknya (baju kaos yang diproduksinya) memang mampu memuaskan konsumen/pemakai.  Dapat terjadi hal yang demikian karena kaos tersebut dibuat menggunakan bahan khusus (bukan bahan sembarangan/umum), benang untuk menjahitnya juga pilihan, mesin jahitnya juga sesuai untuk menjahit baju kaos. Alhasil terciptalah baju kaos yang nyaman dipakai dan digemari banyak orang. Jadi baju kaos tersebut laris terjual dan banyak dipakai banyak orang bukan karena merknya! Tetapi karena komoditi atau bahan yang bermutu atau berkualitas, serta faktor pendukungnya yang sesuai.
  • Anda ingin membeli sepeda motor baru, kemudian anda serius membaca sebuah brosur (produk) sepeda motor, dengan berbagai keunggulan yang dijanjikan dalam brosur tersebut. Ketika anda menjatuhkan pilihan pada merk tertentu ternyata yang anda jadikan landasan untuk membelinya bukan karena sistem pembakaran yang lebih sempurna atau keiritan penggunaan bahan bakarnya, namun landasan yang dipakai untuk memilih adalah desainnya, body striping, model dan berbagai fitur terbaru pada motor tersebut yang sesuai dengan keinginan anda! Kebanyakan selalu seperti itu, lalu apakah benar-benar terbukti bagus sistem pembakaranya dan irit bahan bakarnya, tidak menjadi masalah serius bagi anda, karena itu bukan landasan utama untuk memilih. Pokoknya model baru pasti laku dan laris, begitu model agak usang sedikit pasti tidak ada yang mau membeli, kecuali karena terpaksa atau sekedar ingin punya motor (Captive user). Beda halnya apabila kita berada di jaman tertentu, dimana bahan bakar fosil (minyak bumi) benar-benar langka, jika ada harganyapun begitu mahal, dalam kondisi seperti itu orang pasti mencari dan memilih sepeda motor  dengan sistem penggerak alternatif (misal motor listrik), maka saat kondisi seperti itu motor secanggih apapun jika masih menggunakan bahan bakar minyak jelas tidak ada yang mau membeli atau memakai. Akhirnya motor dengan tenaga listrik menajdi motor yang paling berkualitas, dan motor yang menggunakan bahan bakar minyak menjadi “benda usang” dan tidak memiliki kualitas, kapan itu bisa terjadi, kita semua belum bisa menjawabnya.
  • Contoh lain, setiap orang saat dia telah bekerja dan sudah berumah tangga, tentu membutuhkan rumah atau tempat tinggal pribadi. Untuk memilih rumah yang berkualitas tentu harus luas wawasan kita. Seperti lahan yang digunakan untuk mendirikan bangunan (rumah) memiliki kriteria: kondisinya stabil/tidak mudah bergerak atau retak, memiliki kepadatan tertentu sehingga tidak mudah ambles (permukaannya turun jika bangunan telah berdiri di atasnya), tidak mudah kekeringan (kandungan air tanah cukup ketika musim kemarau panjang), dan ketika musim hujan tidak mudah mengalami genangan/banjir, tidak pernah dilewati angin puting beliung, bebas polusi dan sebagainya. Ini merupakan faktor utama untuk menjadikan bangunan/rumah menjadi berkualitas. Sedangkan rumahnya sendiri bisa dibuat sesuai kemampuan, misal ada rumah sederhana, ada rumah menengah dan ada rumah mewah. Kualitas sebuah rumah sangat bergantung pada kualitas tanah yang ditempati bangunan tersebut. Walaupun rumahnya harganya sangat mahal dan mewah namun jika tanah yang ditempati tidak stabil (misal mudah ambles) maka rumah yang sangat mewah tersebut tidak akan memiliki nilai apa-apa.

Jumat, 21 Juni 2019

PERPANJANGAN khusus SIM A/C DI TRANSMART SIDOARJO



Tempat perpanjangan SIM di Sidoarjo ada di tiga tempat yakni : Sun City Mall Jl. A. Yani, Mall Pelayanan Publik Jl. Lingkar Timur dan Transmart Sidoarjo Jl. Pagerwojo. Bagi anda yang sibuk bekerja setiap hari, yang paling saya rekomendasikan sebagai tempat perpanjangan SIM adalah Sim Corner di pusat perbelanjaan Transmart di Jl. Pagerwojo Sidoarjo karena cepat, praktis, dan tidak ribet.

Berikut tahapannya:
  1. Datang ke Transmart (Pusat Perbelanjaan) di Sidoarjo sebelum jam 16.00 WiB (untuk jam pelayanan SIM sore), kemudian langsung tumpuk SIM lama di loket pelayanan.
  2. Setelah loket buka jam 16.00, tunggu dipanggil petugas satu-persatu, tunjukkan KTP asli dan bayar biaya pengurusan SIM diloket, kemudian anda di beri Formulir.
  3. Isi formulir dengan lengkap dan benar sesuai data SIM lama atau KTP, bubuhi nama terang dan tandatangan di bagian belakang formulir, kemudian langsung serahkan kembali ke petugas di loket beserta KTP asli anda.
  4. Tunggu dipanggil petugas untuk masuk ruangan, untuk foto, tandatangan dan sidik jari kiri. setelah selesai, KTP asli dikembalikan oleh petugas kepada pemohon, lalu tunggu diluar loket.
  5. Tunggu dipanggil petugas untuk penyerahan SIM yang Baru. (Selesai).

Selasa, 11 September 2018

LANGKAH AWAL MENJUAL

Bagi yang menggemari bidang penjualan, terkadang muncul berbagai pertanyaan dalam benak, mengenai cara menjual dengan cepat bagi beberapa kalangan pemula. Dan jawaban yang dibutuhkan cenderung inginnya instan, jawaban merupakan solusi secara tepat dan benar. seringkali penjual memiliki pengalaman hanya seumur jagung artinya kesuksesan dalam menjual tidak dapat dinikmati sepanjang massa, namun hanya sesaat saja (dalam periode yang tidak lama) setelah itu meredup lalu tutup dan berakhir. Agar kita dapat mengenali pasar secara baik:  
  1. Langkah pertama yang harus diketahui dengan benar adalah pasar apa yang ingin anda tuju, dan barang apa yang ingin anda tawarkan, mengapa demikian karena calon konsumen memiliki ability and willingness to pay. Orang yang membutuhkan suatu barang belum tentu secara otomatis dia langsung mau membelinya karena pembeli ingin memiliki terlebih dahulu sebelum menjatuhkan pilihan (kesukaan) dan membayar. 
  2. Kedua, anda ingin menawarkan dan menjual produk tersebut di wilayah mana, harus fokus, karena saat di awal memulai kegiatan menjual, tentu di awali dari pasar yang kecil (ruang lingkup sempit terlebih dahulu, baru kemudian ke wilayah lainnya yang lebih besar, luas).
  3. Pada tahap ini temukan alat yang ingin anda gunakan untuk menjual. apapun bentuknya, bisa menggunakan orang lain, atau langsung menggunakan jaringan teknologi.
  4. Baru Kemudian sajikan bentuk dan jenis barang yang ingin anda jual, baik secara langsung maupun melalui online. Jika sudah siap maka tentukan tempat memajang barang tersebuat (toko), sehingga walaupun anda menjual secara online, namun pembeli juga dapat datang ke alamat anda secara langsung untuk melihat barang yang anda jual secara live.
  5. Jika point 1 sd point 4 berhasil dijalankan, maka anda sudah layak disebut penjual, karena sudah ada barang dan sudah ada pembeli. selanjutnya tinggal bertahan di level itu dulu untuk beberapa saat lamanya (setahun/dua tahun) sebelum melakukan ekspansi atau perluasan area penjualan dengan melibatkan tenaga yang lebih banyak.
  6. Metode penjualan online dapat anda disain sendiri tergantung mana yang mudah bagi anda, dapat melalui Medsos, Blogg, Google+ atau disain Web pribadi, tergantung mana yang anda anggap paling familier untuk digunakan (usahakan jangan meniru keberhasilan orang lain).
  7. Jika anda telah memiliki pelanggan, maka berilah mereka sedikit kemudahan dalam hal memilih, mencari, menemukan atau mengirim atau menerima barang yang mereka beli. Ini membuka sebuah diskusi kecil dengan mereka, dan anda berpeluang mencari info lebih banyak terhadap calon pembeli potensial yang kelak akan datang ke counter / toko anda untuk melihat, memilih dan membeli barang-barang anda.

Rabu, 06 Desember 2017

UMKM: PRODUK, KEMASAN & LABEL

Produk UMKM di Indonesia masih banyak yang bersifat tradisional, terutama hal yang menyangkut cara pengemasan produk, bentuk kemasan dan label produk. Semakin pesatnya perdagangan global di tingkat negara ASEAN sudah tentu kondisi ini memberikan peluang kepada pelaku usaha kecil (UMKM) di Indonesia untuk menggunakan celah ini dalam mengembangkan pasar mereka ke depan. 
Ada satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus bagi pelaku usaha kecil/UMKM yang secara spesifik bergerak di industri makanan ringan atau makanan olahan yang di produksi berbahan sumber pangan lokal, terutama makanan kecil atau makanan ringan yang diolah dari sumber pangan di Indonesia misal: keripik, kerupuk, makanan berbahan tepung terigu, berbagai jenis makanan olahan hasil laut, seperti terasi, petis dan lain sebagainya. Fokus perhatian disini adalah model kemasan yang digunakan untuk produk-produk tersebut beserta label yang melekat pada kemasan. Model kemasan akan meningkatkan tampilan produk, meningkatkan nilai jual, memperbaiki image, meningkatkan willingness konsumen, dan sebagainya terlebih jika produk sengaja akan dipasarkan secara global (peluang ekspor). Masih banyak industri kecil, pelaku usaha kecil atau pelaku UMKM yang bergerak di bidang industri makanan kecil belum sepenuhnya paham arti pentingnya bentuk kemasan & label bagi produk yang mereka jual. 
Pemerintah melalui instansi yang terkait, pihak swasta dan akademisi secara intensif telah memberikan banyak penyuluhan dan pelatihan baik melalui media elektronik atau secara langsung kepada industri kecil atau sering disebut industri rumahan, yang dijalankan oleh masyarakat atau penduduk yang memiliki ketrampilan khusus dalam mengolah sumber pangan menjadi produk pangan.
Induk organisasi yang paling banyak atensinya pada kegiatan pelaku usaha kecil adalah Dinas Koperasi & Klinik UMKM yang terdapat di tingkat propinsi maupun kabupaten. Sebagian besar pelaku usaha kecil adalah anggota koperasi. Tentunya kondisi ini memberikan peluang yang lebih besar bagi pelaku usaha kecil di bidang makanan ringan untuk dapat berkembang lebih cepat ke depan, mengingat sekarang Indonesia telah masuk ke dalam AFTA. 
Secara sederhana, label pada kemasan produk merupakan tanggungjawab sosial produsen penghasil makanan kepada konsumen dalam bentuk pemberian informasi penting yang terkandung pada kemasan mengenai: 
1. Nama produk, 
2. Nama produsen, 
3. Nilai gizi yang terkandung, 
4. Informasi produk apakah menggunakan bahan pengawet atau tidak, 
5. Lokasi produksi dan informasi penting lainnya.
Jika semua produk hasil produksi industri rumahan/pelaku usaha kecil menggunakan kemasan & label yang memadai, tentu hal ini memberikan nilai positif pada produk tersebut untuk dapat berkompetisi di pasar yang lebih luas. Karena setiap industri dalam wujud apapun, harus berkembang dan terus tumbuh ke depan. Pertukaran berbagai jenis komoditi produk hasil industri rumahan dapat berlangsung secara antar propinsi maupun antar negara sesuai mekanisme pasar yang tercipta karena adanya unsur suplay and demand dilingkungan pasar global yang terus berkembang.

EKSISTENSI GEMSTONE INDONESIA

Sejak booming di tahun 2013 dan sempat melejit di tahun 2014 kemudian perlahan redup di tahun 2015 dan terbenam di tahun 2016 itu Gemstone Indonesia, sebuah karya seni rakyat (karena penjualnya tidak terbatas pada golongan ekonomi tertentu) semua lapisan masyarakat menyukainya sebagai satu komoditi seni. Marak di pasar dengan transaksi jual-beli yang sempat menjanjikan banyak orang akan sebuah sumber kehidupan baru, namun nyatanya nyawa Gemstone hanya seumur jagung. jika saja dikelola dengan sentuhan manajemen yang lebih baik dan terstruktur maka dunia Gemstone di Indonesia tidak akan cepat pudar. jika di bandingkan seni Gemstone di luar negeri, maka hasil karya negara asing selalu lebih mendapat tempat di dunia internasional. jika diamati dengan seksama, produk pendukungnya (seperti emban/cangkok/kokot) nya jauh lebih eligibel & lebih kaya dengan seni dan halus. di Indonesia hanya Celuk-Sukawati Bali yg memiliki kemampuan mendisain dengan senutuhan seni tingkat tinggi & sudah diakui oleh dunia Internasional. andai semua daerah atau wilayah di nusantara memiliki tingkat seni tingkat tinggi seperti Celuk di Bali maka secara konfrehensif kehidupan seni Gemstone di Indonesia akan mampu menguasai pasar dunia secara ekplisit & nyata.
Gemstone dapat menjadikan diri seseorang berpenghasilan, dan tidak terbatas pada golongan ekonomi tertentu artinya semua lapisan masyarakat bisa menggeluti usaha ini secara terbuka, apalagi sekarang dengan media internet, menembus pasar global tidak sulit. Mampu membuka lapangan kerja, bahkan mampu membuat segolongan orang berpindah profesi dari profesi biasa menjadi profesi luar biasa, dalam menghidupi ekonomi keluarga. Selama tiga tahun melintang di dunia Gemstone mulai sudut kota hingga di tengah perkampungan memang awalnya kegiatan proses produksi Gemstone mampu memberikan kehidupan baru bagi masyarakat luas. namun kegiatan yang mereka jalankan cenderung masih bersifat insidential artinya benar-benar mandiri tanpa sentuhan dan turun tangan pemerintah, buktinya disaat dunia Gemstone mulai pudar & punah, produsen Gemstone tingkat rakyat tidak berdaya dan akhirnya meninggalkan profesi ini. Apapun usaha yang berjalan di sebuah negara di bidang ekonomi memang tidak dapat dilepaskan dari mekanisme pasar yaitu ada barang harus ada pembeli. Jika hanya barang saja yang tersedia & pembelinya berangsur-angsur hilang maka usaha tersebut akan pudar lalu gulung tikar. Padahal di Indonesia, bahan untuk menjalankan produksi Gemstone tersedia sangat banyak dan merupakan salah satu kekayaan sumber daya alam. Selama ini yang selalu eksis sejak dahulu kala, adalah kehidupan Gemstone di Martapura Kalimantan. mengingat penyuka/pelanggannya berasal dari internasional buka kelas lokal saja, keseimbangan produsen dan pembeli inilah yang membuat usaha tersebut langgeng jangka panjang. Gemstone di Indonesia cenderung lebih tradisional dibanding kegiatan usaha Gemstone di luar negeri yang lebih modern & halus hasil karya seninya. sehingga produk Gemstone luar negeri lebih bernilai jual tinggi. Sekarang dunia Gemstone dengan segala nilai seninya, hanyalah menjadi konsumsi bagi pembeli yang kategori kolektor saja di Indonesia. selebihnya orang sudah melupakannya dan tidak menggemarinya lagi. Mungkin karena Gemstone tidak dapat dijadikan salah satu alat alternatif investasi di negeri ini selain emas dan bentuk perhiasan lain. Artinya untuk Gemstone, orang hanya dapat & bisa membeli saja, namun susah untuk menjualnya kembali, berbeda dengan perhiasan lain seperti emas & perak. Untuk memghidupkan dunia Gemstone di tanah air ke depan dibutuhkan sebuah stimulan yang mampu kembali membuka celah pasar secara nasional di nusantara.

Selasa, 20 Januari 2015

SUMUR UPAS TROWULAN

Foto: salah satu tempat menaruh sesaji
Sumur Upas terdapat di Trowulan, bekas kompleks kerajaan Majapahit, merupakan sebuah bangunan yang cukup luas berdinding bata merah dan di dasarnya terdapat lorong-lorong yang sejatinya merupakan jalan tempat melintas para Raja, Ratu, Patih dan Senopati di jaman kerajaan Majapahit dahulu, namun bangunan Sumur Upas ini (setelah dipugar dan mengalami perbaikan) tetap berdiri kokoh hingga sekarang. 
Sumur Upas merupakan tempat suci bagi para Raja, Ratu, Patih dan Senopati untuk bersemedi mencari ilmu yang bertujuan memperdalam kekuatan bathin dan sarana untuk lebih mendekatkan diri pada kekuasaan Sang Pencipta. Entah tahun berapa bangunan Sumur Upas ini dibangun, namun bangunan ini didirikan oleh ratusan prajurit Majapahit atas perintah Prabu Brawijaya. Secara ghaib konon lorong yang terdapat pada bangunan ini dapat tembus hingga pantai selatan. selain Raja, Ratu, Patih dan Senopati, siapa saja boleh menggunakan tempat ini untuk bersemedi guna mencari ilmu dan untuk lebih mendekatkan diri pada kekuatan Sang Maha Kuasa. Namun harus memiliki kebersihan hati dan jiwa, jika ingin menggunakan tempat ini secara khusus untuk bersemedi.
Walaupun disebut sumur, namun lorong atau tempat melintas yang berada di bawah permukaan tanah, tidak mengandung atau berisi air. Bangunan ini hingga sekarang dijaga oleh kekuatan ghaib, tidak sembarang orang dapat berkunjung seenaknya apalagi untuk tujuan dan maksud yang bukan-bukan.
di salah satu sudut bangunan ini, terdapat sebuah kerangka manusia, yang merupakan kerangka salah satu prajurit Majapahit yang gugur pada saat proses pembangunan Sumur Upas. Dan hingga sekarang kerangka tersebut masih tersimpan rapi pada sebuah peti mati. sebenarnya tidak sembarang orang dapat berkunjung kemari apalagi untuk mengadakan ritual-ritual khusus, jika tidak diiringi dengan tujuan dan maksud yang baik dan kebersihan hati dan pikiran.