Rabu, 14 Juli 2010

RANGDA SANG PEMIMPIN


Rangda identik dengan keserakahan, identik dengan keangkara murkaan, namun sebenarnya tidak selalu demikian maknanya, rangda bisa menjadi pemimpin yang baik hati, memimpin bawahannya dengan sepenuh hati disertai penuh perhatian, Rangda seperti inilah yang langka di dunia yang tidak abadi ini. Rangda dalam pengertian ini bukanlah tamak malah sebaliknya bersikap baik hati, seorang rangda di perusahaan tentunya senantiasa memperhatikan segala kebutuhan anak buahnya/karyawannya dengan baik, karena seorang rangda adalah seorang pelayan, dia di utus oleh Tuhan untuk menjadi pelayan yang baik. Sangat memperhatikan segala kebutuhan anak buah/bawahan mulai hal sepele hingga hal yang rumit. Seorang rangda akan resah dan gundah jika melihat bawahannya sedang sedih dan merana, kadang rangda menghampiri dan bertanya : ‘ada apa hari ini dirimu terlihat susah?’, ‘apakah ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?’ katakan apa gerangan?’. Jawab sang anak buah: ‘maaf Rangda anak saya sedang masuk rumah sakit dan tidak ada biaya untuk membeli obat?’ pikiran dan perasaan saya menjadi tidak tenang!’. Rangda berkata: ‘tenang jangan gelisah, aku akan bantu kesusahanmu, agar kau bisa merasa tenang dan senang, sehingga kembali semangat bekerja!’ jawab anak buah: ‘ooh..terima kasih Rangda yang baik hati, bantuan anda sangat berarti buat saya, sekali lagi terima kasih. Rangda berkata: ‘sudahlah jangan banyak berpikir..aku bantu dirimu sepenuh hati.

Rangda adalah seorang pelayan, dia selalu memperhatikan karyawannya dengan hati yang ikhlas, tidak banyak bicara tetapi banyak perhatian, alhasil..sang anak buah selalu semangat, dan terus bersemangat membela perusahaannya agar senantiasa survival. Rangda yang bijak, rangda yang arif, rangda yang tanggap, rangda yang penuh toleransi, rangda yang penuh rasa kemanusiaan, dan setumpuk perhatian baik lainnya. Suasana dalam perusahaan penuh canda dan tawa, tidak ada rasa murung dan cemberut, rangda telah mensirnakan kondisi tersebut dengan baik dan berubah menjadi suasana ceria dan penuh persahabatan bagi segenap karyawannya. Sikap rangda yang demikian membuat para karyawannya menjadi senang dan tidak ada perasaan tertekan. Semua sadar dengan tugasnya masing-masing dan berusaha menyelesaikannya dengan baik, karena dilandasi perasaan senang dan merasa diperhatikan. Rangda tidak suka melihat perselisihan atau pertengkaran, jika ada maka rangda selalu hadir ditengah perselisihan, kemudian berusaha keras menghentikannya, dia berusaha menjadi penengah yang baik dan menguntungkan kedua belah pihak yang sedang berselisih. Alhasil kehadiran rangda selalu ditunggu dan dirindu, karena tindakannya yang bijak serta santun. Rangda adalah seorang Nahkoda bagi sebuah kapal yang sedang berlayar, dia mampu memberi arah yang bagus bagi kapal yang dipimpinnya, mengarahkan kapal ke tujuan dengan penuh ketenangan bukan pergolakan, alhasil sang Rangda senantiasa berhasil menghindarkan kapal dari badai serta gelombang dengan aman. Laju kapalpun tidak pernah guncang seberapapun tingginya gelombang.

Rangda selalu berani memberikan petuah, walaupun dirinya kadang susah, selalu memberikan apapun yang dimilikinya dengan ikhlas, karena hidup rangda memang harus selalu berbagi dengan perasaan yang suci. Rangda optimis merasa sukses memimpin di Sekala dan Niskala. Karena manusia harus dipimpin dengan baik dan arif agar manusia bisa berbuat baik dan arif pula. Rangda pernah memberikan petuah kepada anak buahnya, dia berkata: ‘pemaksaan akan mendatangkan ketakutan, ketakutan akan mendatangkan keresahan, keresahan akan mendatangkan kemarahan, kemarahan akan mendatangkan kebencian, kebencian akan mendatangkan perlawanan, perlawanan akan mendatangkan kerusakan, kerusakan akan mendatangkan kehancuran, maka dari itu jangan melakukan pemaksaan. Dan rangda adalah seorang yang bijak, dia tidak ingin melihat sesuatu menjadi hancur dan sia-sia. Dia selalu menjaga dan merawat sesuatu untuk tetap tumbuh dan menjadi baik dan lebih baik. Kebaikan Rangda tak lekang oleh waktu, tak pupus oleh badai, tak kering oleh angin, tak hangus oleh api, tak basah oleh air. Kebaikan dan pengabdiannya senantiasa abadi dan tertancap di sanubari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar