Minggu, 24 Agustus 2014

PERBAIKAN KEMASAN UNTUK WILLINGNESS TO PAY




PENDAHULUAN
Sekilas Mengenai Kemasan
Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan atau kemasan, yaitu:
1.    Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
2.    Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.
3.    Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan.Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen. Selain itu, kemasan juga dapat mangurangi kemungkinan kerusakan barang dan kemudahan dalam pengiriman.



Kemasan merupakan daya Tarik Penjualan
Kemasan jamu pada umumnya masih belum dan masih banyak kekerungan dalam bentuk, bahan dan desain kemasan ini salah satu desain kemasan jamu yang diperbaiki.
Dari perbaikan ini dapat meningkatkan produk seeling yang lebih baik karena sudah memenuhi dari aspek :
Dari perbaikan ini dapat meningkatkan produk seeling yang lebih baik karena sudah memenuhi dari aspek :
1.      Aspek pengamanan
Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama.
2.      Aspek ekonomi
Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk refill atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain.
3.      Aspek pendistribusian
Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.
4.      Aspek komunikasi
Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengan baik; maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal.
5.      Aspek ergonomi
Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau konsumen. Contohnya, bentuk botol minyak goreng Tropical yang pada bagian tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena minyak.
6.      Aspek estetika
Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan maskot . Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.
7.      Aspek identitas
Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain.
8.      Aspek promosi
Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat efektif untuk menarik perhatian konsumen-konsumen baru.
9.      Aspek lingkungan
Kita hidup di dalam era industri dan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita. Trend dalam masyarakat kita akhir-akhir ini adalah kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya pembuangan sampah. Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat adalah styrofoam. Pada tahun 1990 organisasi-organisasi lingkungan hidup berhasil menekan perusahaan Mc Donalds untuk mendaur ulang kemasan-kemasan mereka. Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan kemasan-kemasan yang ramah lingkungan (environmentally friendly ), dapat didaur ulang (recyclable ) atau dapat dipakai ulang (reusable).


Riset Mengenai Kemasan
Popularitas botol plastik telah menggeser popularitas botol kaca, dimana Sambal Indofood menggunakan kemasan botol plastik untuk produk ukuran 275 ml dan 140 ml. Seperti semua plastik, botol berbahan dasar PET (polyethylene terephthalate) akan menjadi polutan bagi lingkungan. Selain itu, desain kemasan existing juga meninggalkan beberapa kelemahan bagi konsumen. Tingkat kepuasan dan kepentingan konsumen terhadap kemasan produk harus diperhatikan dalam pengembangan desain kemasan Sambal Indofood. Pengemasan telah menjadi faktor penting dalam pemasaran produk-produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods). Sambal Indofood tergolong produk FMCG, dimana suara-suara konsumen memiliki peran terpenting dalam proses pengembangan produk. QFD (Quality Function Deployment) merupakan metodologi yang mampu menerjemahkan suara-suara konsumen ke dalam suatu rancangan produk. Dengan diaplikasikannya metode ini, diharapkan memberikan rekomendasi kepada Indofood untuk meningkatkan kualitas kemasan produknya. Secara keseluruhan, kualitas kemasan yang diberikan oleh Sambal Indofood ukuran 275 ml dan 140 ml belum baik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata persepsi konsumen sebesar 3,46 untuk tingkat kepentingan dan 2,73 untuk tingkat kepuasan sehingga, menimbulkan gap negatif sebesar -0,73. Berdasarkan analisis hasil pengolahan QFD iterasi 1, ditentukan tujuh karakteristik teknis yang dapat dijadikan usulan perbaikan kemasan, yaitu bentuk bodi botol, besarnya diameter lubang katup, posisi katup di bagian bawah, lubang kemasan yang besar, katup yang bisa dilepas, bahan kemasan, dan kemasan yang bisa diisi ulang. Sedangkan berdasarkan QFD iterasi 2, ditentukan lima critical part yang harus diperhatikan, yaitu diameter botol, tinggi botol, jenis katup, diameter mulut botol, dan jenis bahan kemasan.
 
Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya diadakan focus group discussion di awal penelitian yang melibatkan perwakilan Indofood, konsumen, dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang memiliki concern pada lingkungan. Penelitian sebaiknya dilakukan sampai dengan QFD iterasi 4 agar perbaikan ditelusuri lebih detil dan dapat dilakukan evaluasi. Kemasan produk tidak hanya berfungsi sebagai wadah, tetapi harus mampu berfungsi sebagai sarana promosi yang berdaya jual serta memenuhi fungsi lainnya seperti memberikan perlindungan bagi produk yang dikemas, sumber informasi dan memiliki ciri khas produk yang akhirnya konsumen tertarik dan merasa puas dengan produk tersebut. Ada dua desain kemasan yang kita kenal: desain bentuk (tiga dimensi) dan desain grafis (dua dimensi). Untuk desain bentuk berfungsi sebagai wadah dan sebagai pelindung produk. Sedangkan yang kedua memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi dari produk dimaksud. Secara umum kemasan sebaiknya bersifat: informatif, mempunyai label yang jelas, sesuai dengan peraturan label dan periklanan, menarik, serta memberikan kemudahan. Pengembangan dan peningkatan kualitas kemasan merupakan salah satu kebijakan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah untuk meningkatkan daya jual dan daya saing produk IKM. Klinik Pengembangan Desain Kemasan dan Merek Ditjen IKM, didirikan tahun 2003. Tujuan pendirian klinik ini didorong oleh semakin gencarnya serbuan produk impor, sehingga kita sulit untuk bersaing. Selain memberikan pelayanan kepada IKM untuk desain dan merk, Klinik Kemasan juga memberikan sosialisi, bimbingan, dan konsultasi untuk perbaikan desain kemasan dan merek. Sejak berdirinya Klinik ini pada tahun 2003 sampai sekarang telah dibuat kurang lebih 6.045 desain.




Kemasan Merupakan Citra Merek
Kemasan adalah kegiatan penempatan produksi ke dalam wadah dengan segala jenis material lainnya yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk disampaikan kepada konsumen.
Pengemasan Menurut WTO : Suatu sistem yang terpadu untuk mengawetkan,
1.      Menyiapkan produk hingga siap untuk didistribusikan ke konsumen akhir dengan cara yang murah dan efisien.
2.      Sebagai Pelindung (Kekedapan)‏
3.      Sebagai Sarana Promosi & Informasi
4.      Mamberikan nilai tambah
Kemasan melindungi produk, baik dari pengaruh luar maupun dalam. Biasanya kemasan melindungi dari sinar matahari berlebih, kelembaban, dsb terhadap produk serta melindungi dari pengaruh handling yang tidak benar.
Dari bentuk, ukuran, warna serta informasi-informasi yang ditampilkan pada kemasan dapat menimbulkan daya tarik. Sehingga produk dapat dibandingkan dengan kemasan kemasan sejenis lainnya.

  

Fungsi Kemasan
Ada beberapa fungsi khusus perlunya dibuatkan kemasan untuk produk yang diperdagangkan oleh produsen atau penjual:
1.      Kemasan
Sebagai Alat Pemindahan
2.      Kemasan merupakan wadah bagi produk dan sekaligus dapat berfungsi sebagai alat pemindahan dari satu tempat ke tempat lain dalam suatu jumlah berat/jumlah isi tertentu.
3.      Kemasan
Sebagai Promosi Tak Langsung
Secara tidak langsung, perwajahan suatu kemasan dapat menjadi iklan gratis/promosi terselubung bila didisplay di etalase atau pada saat pendistribusian.Semakin menarik konsep desain kemasannya dan peletakan/displaynya maka akan semakin memikat


Jenis-jenis Kemasan
Ada beberapa bentuk dan disain kemasan yang telah dikenal umum selama ini baik oleh kalangan produsen, grosir, agen, dan konsumen yaitu:
1.       Kertas, Karton, Karton Bergelombang (Kemasan primer & sekunder, perkembangan relatif stabil)
  1. Kemasan plastik kaku  (Kemasan primer & sekunder, perkembangan relatif stabil)
  2. Kemasan Fleksibel (Kemasan primer, perkembangannya meningkat pesat.)
  3. Logam  (Kemasan primer & sekunder, perkembangan menurun pesat.)
  4. Gelas (Kemasan primer, perkembangan relatif stabil)
  5. Karung  (Kemasan primer & sekunder, perkembangan relatif stabil)
Contoh kemasan unik sebagai ide jasa desain packaging unik dan menarik untuk meningkatkan penjualan produk Anda. Telah dibuktikan melalui riset di Amerika, Indonesia, Jepang dan negara lainnya bahwa kemasan unik dan menarik dapat mendongkrak penjualan produk. Packaging atau lebih dikenal sebagai kemasan merupakan wadah atau sarana pembungkus mempunyai fungsi ganda. Selain dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan disaat distribusi barang juga sangat berperan dalam menentukan keputusan konsumen untuk melihat atau bahkan membeli produk tersebut. Fungsi untama melindungi kemasan dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik berupa gesekan, serangan binatang, benturan, perubahan udara / cuaca ringan dan juga getaran. Kemasan produk yang berbentuk brick (keras) dan ada yang nyeleneh dengan bentuk tak beraturan. Karena mereka paham bahwa dengan mempercantik kemasan dapat meningkatkan daya saing produk. Apalagi bagi mereka yang menjual produk makanan dan oleh oleh khas daerah tertentu. Kemasan makanan unik menjadi daya pikat yang manjur bagi calon pembeli bahkan yang tidak kenal produk tersebut sebelumnya. Jika kesan pertama produk sudah menyenangkan, lucu dan dapat meraih hati calon pembeli barulah sisi rasa dan selera yang menentukan. Kemasan produk keren, kemasan bagus akan menarik para pelanggan dan kustomer potensi. Fungsi utama pacaging atau pengemasan sebenarnya untuk menempatkan produk hasil pengolahan atau produk industri sehingga proses angkut, simpan, dan kirim produk mudah dilakukan sekaligus menghemat tempat. Ada pula yang mengesampingkan fungsi hemat tempat ini. Alasan utamanya adalah untuk menonjolkan identitas atau lebih keren dikenal dengan sebutan bran sekaligus menarik pembeli yang menyukai bentuk kemasan unik dan artistik. Mari kita bahas dari segi promosi dan branding. Wadah atau pembungkus produk cukup berperan dalam merangsang atau daya tarik niat pembeli untuk segera menentukan pilihan produk yang dibeli. Kita wajib ingat bahwa produk yang dijual di etalase toko akan bersaing dengan produk lain bahkan serupa. Mulai dari rasa yang sama, produk, bentuk dan bahan. Peran kemasan semakin menentukan. Kemasan adalah wadah atau pembungkus, bagi produk pangan yang mempunyai peranan penting dalam upaya mempertahankan mutu dan keamanan pangan serta meningkatkan daya tarik produk. Sedangkan kemasan tradisional adalah kemasan yang terbuat dari bahan alami umumnya digunakan untuk makanan tradisional. Pengemasan, disamping bertujuan untuk melindungi makanan tradisional dari kerusakan, juga merupakan daya pikat-bagi orang agar tergiur menikmatinya. Dalam bahasa perdagangan pengemasan merupakan iklan tersendiri agar menarik dan orang tertarik untuk membelinya. Pada pertengahan tahun 2007 Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI) melalui kegiatannya dilakukan upaya perbaikan pengemasan makanan siap saji guna meningkatkan daya pikat dan memenuhi persyaratan. Upaya perbaikan kemasan dilakukan melalui pendekatan studi orientasi, evaluasi teknologi dan pengembangan pengemasan. Jalur ini diharapkan mampu mendongkrak keberhasilan perdagangan makanan tradisional di daerah sentra produksi. Keberhasilan pemasaran makanan tradisional, disamping ditentukan oleh mutu dan keamanan makanan tradisional, juga usaha promosi yang harus dibarengi dengan upaya dalam perbaikan tampilan kemasan. Hal ini mengingatkan kita, pada budaya dasar dalam pemasaran yang sudah lazim di Inggris sejak abad ke 19, the product is the package, barang/produk ditentukan oleh kemasannya sendiri.  Keberhasilan daya tarik kemasan ditentukan oleh estetika yang menjadi bahan pertimbangan sejak awal perencanaan bentuk kemasan karena pada dasarnya nilai estetika harus terkandung dalam keserasian antara bentuk dan penataan desain grafis tanpa melupakan kesan jenis, ciri, dan sifat barang/produk yang diproduksi. Tidak kalah pentingnya dalam kemasan bahan makanan tradisional adalah adanya label. Mengapa pangan dalam kemasan harus berlabel? Karena label menjadi media informasi sebagai bahan pertimbangan untuk membeli/mengonsumsi pangan tersebut. Pada label berisi informasi mengenai gizi, jumlah gizi yang ada dan komposisi lainnya,mengandung penyebab alergi, masa kadaluwarsa, cara menyimpan, cara memasak, dan informasi penting lainnya yang dapat digunakan sebagai pedoman kita dalam membeli suatu produk.







25 komentar:

  1. Vinda Asyuniari
    01218141
    Manajemen "B"

    Menurut saya, kemasan memang menjadi landasan penting untuk sebuah produk entah itu barang atau makanan dan minuman.
    Selain karena untuk menarik minat pelanggan dalam membeli juga agar produk yang ada didalam kemasan lebih awet, terhindar dari debu dan lainnya yang membuat kualitas produk menurun.
    Sejauh ini sudah banyak produk yang packagingnya sangat unik menurut saya, contohnya seperti kemasan kotak penyimpanan telur yang terbuat dari jerami kering berfungsi agar supaya si telur yang rentan akan pecah itu tidak akan pecah ketika terkena goncangan, dan mudan dibawa kemana-mana juga.
    Juga tidak sedikit kemaren produk yang agak nyeleneh, seperti produk lokal Indonesia makanan lezat "Ei Salted Egg Snack" yang biasanya hanya jajanan makanan dalam kemasan plastik, namun kali ini bertransformasi dalam kemasan box berbentuk wajah binatang bebek dengan desain layaknya tas Sling Bag, jadi sangat nyaman dan aman ketika dibawa bepergian.

    Dengan begini produk akan lebih mudah terjual, tapi juga harus dibarengi dengan kualitas yang baik serta pemasaran yang bagus.

    T E R I M A K A S I H

    BalasHapus
  2. Sofi Yasinia Islami
    01218013
    Management B

    Kemasan adalah salah satu hal penting dalam strategi pemasaran karena dalam sebuah "Kemasan Produk" disana tertera seluruh item pemasaran seperti Branding/ Merek, Informasi terkait Merek dan Perusahaan terkait, Informasi bahan baku pembuatan,sarana mempermudah pendistribusian & penyimpanan serta khususnya Daya Tarik dari sebuah produk untuk menarik konsumen. Dalam berbagai fungsi tersebut kemasan juga harus diperhitungkan dalam sisi "berapa banyak uang yang perlu di keluarkan untuk kemasan yang pas dan sesuai dengan fungsi tersebut" agar HPP produk tetap stabil.

    Semakin berkembangnya zaman, kemasan semakin menjadi sorotan terutama pada issue "Ramah Lingkungan". Bayangkan saja, berapa juta kemasan yang diproduksi setiap harinya ? Terkhusus untuk perusahaan besar yang perputaran persediaannya sangat cepat. Maka dengan Mindset tersebut, kemasan lebih diperhitungkan apakah memiliki keunggulan untuk didaur ulang (recyclable ) atau dapat dipakai ulang (reusable). Contohnya saja penggunaan botol kaca pada produk selai yang dapat disimpan dan digunakan lagi sebagai wadah refill.Namun tentu saja dampak lainnya penggunaan botol kaca ini membuat harga selai lebih mahal.

    Disisi lain perusahaan makanan cepat saji seperti McDonald's (MCD) selalu merevolusi kemasannya agar tetap ramah lingkungan dan tidak menimbulkan masalah sosial. Dalam website resminya McDonald's internasional telah menentukan jadwal dan batas waktu penggantian wadah styrofoam dan plastik dengan bahan ramah lingkungan. Saat ini kemasan minuman mereka akan dibuat dari bahan dasar serat yang sudah disertifikasi atau bisa didaur ulang. Karenanya seluruh kemasan makanan minuman mereka akan didesain ulang hingga tahun 2020.Sementara itu sebagian kemasan sudah dibuat dari kertas dan karton ramah lingkungan. Mereka membatasi hanya 2% yang memakai bahan foam yang nantinya akan diganti seluruhnya. Bukan hanya itu, pada 12 November 2018 gerai MCD sudah tidak menyediakan sedotan plastik untuk para pelanggan sebagai upaya pengurangan penggunaan plastik walau tempat sambal dan wadah minumnya masih menggunakan plastik. Namun revolusi seperti ini patut diapresiasi, dapat saya katakan bahwa MCD juga mengedukasi pada para pelanggannya untuk mengurangi penggunaan plastik.

    Dan pada bulan Maret 2019, Alfamart dan Indomart mulai menerapkan "Willingness to pay" atas setiap kantong plastik, yaitu dengan harga kisaran Rp 200. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat membawa tas belanja sendiri dan mengurangi penggunaan plastik.


    Maka dapat disimpulkan bahwa Fungsi Kemasan yang efektif dan efisien harus sejalan dengan forcasting yang tepat atas dampak yang ditimbulkan oleh kemasan itu sendiri.

    - Terimakasih -

    BalasHapus
  3. Muhamad Fauzi / 01218081
    Manajemen B

    Bagi saya Kemasan adalah salah satu hal penting dalam strategi pemasaran karena dalam sebuah "Kemasan Produk" akan menunjukkan Branding/ Merk untuk menarik konsumen, dimana semakin banyaknya produk supaya tidak membutuhkan waktu banyak bagi konsumen untuk memilih produk pilihannya.
    Dengan kemajuan zaman dan meningkatnya teknologi industri, kemasan dapat di jadikan produk "Ramah Lingkungan" yg memiliki nilai seni dan mempunyai nilai jual. Kita tau bahwa perusahaan dapat tumbuh kembang cepat apabila perputaran pemasaran sangat cepat, Karena kemasan dapat di daur ulang (recyclable ) atau dapat dipakai ulang (reusable).seperti kita tau di surabaya baru baru ini pemerintah kota mengadakan lomba dengan memanfaatkan kemasan yg sudah tidak terpakai untuk di jadikan bahan yg bernilai seni.

    Bagi Perusahaan yang terutama menjalankan bisnisnya di bidang makanan mayoritas menggunakan kemasan baik produksi sendiri maupun kerjasama dengan pihak ke 3 harus selalu memperbaruhi kemasannya dan memperhatikan faktor ramah lingkungan serta tidak menimbulkan masalah social untuk penggunaan plastik.

    maka dari itu tidak banyak sekarang toko yg menerapkan "Willingness to pay" yaitu menyatakan kantong plastic berbayar, Jadi logika nya saat kita belanja harus membawa tas belanja sendiri.

    Mungkin disini dapat sedikit saya buat kesimpulan bahwa :
    1. Fungsi Kemasan akan dapat memperlancar penjualan barang-barang bila perusahaan tidak menganggap fungsi kemasan hanya sebagai pembungkus saja
    2. Dalam membuat kemasan kita harus memperhatikan faktor-faktor keindahan, praktis, ukuran, kemapuan melindungi, efektif dan efisien
    3. Kemasan yg lebih mahal mungkin dapat menurunkan harga pokok, bilamana dengan kemasan tersebut perusahaan akan mampu meningkatkan omset penjualan
    4. Perbedaan kemasan dapat dilakukan untuk membedakan barang yang sama tetapi mempunyai ciri-ciri yang berbeda
    5. Keputusan untuk merubah kemasan harus tetap di usahakan tidak jauh berbeda dengan pembungkus yang lama dan tidak kalah pentingnya masalah biaya harus pula di pikirkan

    salam,
    Terima Kasih

    BalasHapus
  4. Agus rohmana / B
    01218170

    kemasan yang dulunya hanya sebagai wadah atau pelindung berubah menjadi alat jual yang memberikan dan menciptakan citra kepada produk yang dijualnya. Demikian juga banyaknya pasar swalayan , menuntut sebuah produk dikemas self service dengan kemasan yang menarik, dengan warna yang menarik mata (eye caching) sehingga produk tersebut mampu menarik dirinya sendiri, dan konsumen mau membelinya. Pengemasan merupakan faktor yang sangat penting yang harus dilakukan dalam usaha meningkatkan penjualan dan pemasaran

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Muyes Sarah
    01218127
    Manajemen B

    Menurut pendapat saya, Kemasan sendiri untuk bisa melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen untuk bisa menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran produk pesaing. Oleh karena itu setiap perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin untuk bisa memikat dan menarik perhatian konsumen.

    kemasan juga harus bisa menjelaskan kegiatan penempatan produksi kedalam wadah dengan segala jenis material yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk bisa disampaikan kepada konsumen. Biasanya kemasan juga dapat melindungi dari sinar matahari berlebih, kelembaban, dsb terhadap produk serta melindungi dari pengaruh handling yang tidak benar. Sehingga produk dapat dibandingkan dengan kemasan sejenis lainnya.

    BalasHapus
  7. Elok sekarsari
    01218020
    Manajemen (B)

    Menurut saya, Kemasan memang berperan sangat penting untuk menjaga produk dari kemungkinan kontaminasi serta gangguan fisik lainnya, mulai dari yang bersifat tekanan, benturan, getaran , dan menjadikan nilai jual yang lebih tinggi.
    Ada sebuah contoh produk yang sudah melakukan inovasi baru pada kemasannya,
    Contohnya seperti teh botol sosro, mereka awal mengeluarkan produknya menggunakan kemasan botol kaca, lalu sekarang mereka melakukan inovasi baru dengan menggunakan botol plastik dan kemasan kotak , yang gunanya untuk mempermudahkan para konsumennya ketika membawa kemana-mana tanpa takut untuk pecah.


    Jadi seperti ini suatu produk lebih banyak diminati di pasaran karna kemasan produk yang simple dan harga yang cukup terjangkau.

    ~ T E R I M A K A S I H ~

    BalasHapus
  8. Inna Kustiana
    01218059
    Manajemen B

    Menurut saya, kemasan sangat penting. Karena, Kemasan sebuah produk merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi banyaknya penjualan atau minatnya konsumen terhadap produk tersebut.

    Umumnya banyak perusahaan melakukan sebuah riset terlebih dahulu tentang skema warna, desain, maupun jenis pada sebuah kemasan produk yang akan dipasarkannya. Hal ini dilakukan agar tingkat pemasaran produknya jauh lebih luas lagi. Jika ingin produk yang dijual banyak peminatnya, maka bisa menyiapkan desain packaging yang tepat untuk produk. Karena salah satu yang membuat produk tersebut bisa laku adalah kemasan produk yang bisa menjadi daya tarik bagi pelanggan.

    Contohnya,yang telah diterapkan oleh sebuah brand fashion ternama Tiffany & Co. Jika sudah familiar dengan merek perhiasan asal New York, Amerika Serikat ini, bagi sebagian orang justru ikon kemasan kotak berwarna biru muda itulah yang lebih dikenal dibanding produk perhiasannya sendiri. Ini menjadi bukti bahwa kemasan dapat menjadi hal yang powerfull karena terbukti dapat memberitahukan kepada pelanggan mengapa produk dan brand Anda berbeda dengan produk lainnya.
    Produk lain yang mudah dikenali oleh masyarakat adalah Apple. Produk ini terkenal dengan kemasannya yang bersih dan minimalis.
    Jadi, kesimpulannya Sebuah produk yang memiliki kemasan bagus dapat memberikan dampak langsung pada penjualan dan daya tarik perusahaan secara keseluruhan. Kemasan yang bagus bahkan dapat mempengaruhi pertumbuhan sebuah perusahaan.

    BalasHapus
  9. Muhammad Ikbalul Kirom
    01218001
    Manajemen B

    Kemasan adalah sebuah cover utama dalam pandangan subjektif sebuah produk. Karena, pertama kali seorang konsumen meninjau produk melalui kemasan yang mampu memberikan keyakinan atau bahkan kecurigaan terhadap produk tersebut. Kemasan menjadi faktor pendukung utama sebuah produk. Selain memberikan sebuah nilai subjektif, kemasan juga mampu memberikan hal inspiratif melalui slogan atau tuntutan bahkan deskripsi kandungan dalam produk tersebut.

    Contohnya, "Carburator PWK Airstrike 36" produk buatan SUDCO yang memberikan sebuah jaminan "Airstrike" yang berarti tarikan kontan atau biasa disebut "gas kontan" dalam dunia balap. Dalam kemasan produk tersebut dijelaskan bahwa karbulator tersebut memiliki fasilitas airpower jet yang berfungsi sebagai penampungan udara dan pencampur bensin yang secara langsung diarahkan ke katup mesin. Sehingga, pembakaran lebih cepat dan mempercepat ledakan busi yang membuat mesin mendapatkan torsi putaran lebih besar. Selain itu, perusahaan juga memberikan fasilitas beberapa ukuran airpower jet yang membuat para mekanik balap mampu berkreasi dengan perhitungan spesifikasi mesin masing-masing ditambah lampiran buku pendamping dengan penjelasan setiap ukuran.

    Karena kemasan yang seperti itu, membuat produk ini dengan cepat melejit di pasaran.

    Sekian, Terimakasih.

    BalasHapus
  10. Reza Anggara
    01218049
    Manajemen b

    Menurut saya, informasi yang disajikan dalam artikel sudah mengcover keseluruhan inti dari judul artikel, terutama mengenai pentingnya perbaikan dan pengembangan kemasan untuk willingness to pay. Semua informasi yang disajikan point per point sudah cukup lengkap, runtut, dan jelas, seperti penjelasan mengenai berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kemasan produk, antara lain aspek ekonomis; ergonomis; keamanan; identitas; komunikasi; sampai aspek lingkungan. Penulis juga menyajikan beberapa contoh produk dengan merk tertentu dalam beberapa point artikel, misalnya penjelasan mengenai aspek ergonomis kemasan, penulis memberi contoh produk merk minyak goreng tropical dengan model kemasan yang mudah dipegang oleh konsumen sehingga menghindari situasi apabila terjadi 'tumpah' atau 'jatuh' akibat licin. Menurut saya, pemberian contoh relevan ini memudahkan pembaca untuk membayangkan teori yang dipaparkan penulis dengan kenyataan di lapangan, sehingga menambah informasi pembaca secara lebih meluas.

    Menurut pendapat saya, di samping aspek branding, persuasif, dan ergonomis, terdapat aspek lain yang lebih urgent untuk diperhatikan, yaitu aspek lingkungan. Pada dasarnya, kita tidak dapat memungkiri bahwa permintaan produk (dalam perspektif peningkatan profit produsen) yang menuntut untuk diproduksinya kemasan produk secara massal tidak akan pernah menjamin keramahan lingkungan. Berbagai macam bahan kemasan produk seperti plastik, kaca, kaleng, kertas, maupun karton sekalipun sejatinya tetap beresiko terhadap lingkungan, terutama perihal penguraian bahan pasca pakai. Hanya saja, perbedaan bahan memiliki perbedaan pula terhadap seberapa lama bahan biss terurai.

    Riset mengenai perbaikan dan pengembangan kemasan produk sudah sangat baik apabila dilakukan, apalagi berbasis focus group discussion karena melibatkan berbagai stakeholder dengan berbagai perspektif demi kemajuan pengembangan kemasan demi ketercapaian manfaat bersama. Upaya tersebut lebih baik lagi dapat dilakukan apabila penekanannya lebih dititikberatkan pada aspek lingkungan. Tentunya, produsen harus memiliki pengetahuan yang dapat disosialisasikan kepada para stakeholder bahwa bukan hanya aspek branding, persuasif, komunikasi, dan ergonomis belaka yang menjadi indikator perbaikan dan pengembangan produk, tetapi aspek lingkungan juga harus diselaraskan meskipun tuntutan pengemasan produk tetap dijalankan secara massal dan massiv.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Dimas Kusuma Jaya

    Menurut saya Kemasan sangatlah penting kenapa ?
    karena :
    1. Menegnalkan Brend / Merek dagang (Khas / ciri khas suatu produk)
    2. Daya tarik tersendiri untuk menarik Pelanggan untuk membeli suatu produk tersebut walaupun belum tahu rasanya
    3. Pelaku UMKM harus memperhatikan Kemasan yang mereka pakai, apakah rama lingkungan / tidak ramah lingkungan. sangatlah penting memakai kemasan yang dapat di daur ulang untuk mengurangi polusi yang ada di tanah dan dapat di urai dengan waktu yang tidak seberapa lama

    BalasHapus
  13. Shella Yulmaniar / 01218044
    Manajemen B

    Saya sangat setuju dengan artikel bapak diatas tentang packaging/kemasan sangat membantu dalam penjualan suatu produk selain untuk melindungi produk juga berguna untuk daya tarik konsumen apalagi kemasan yang lucu & menarik. Saya juga ingin menambahkan bahwasannya Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan. Secara umum fungsi pengemasan pada bahan pangan adalah :
    Mewadahi produk selama distribusi dari produsen hingga kekonsumen, agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan. Meningkatkan efisiensi, misalnya : memudahkan penghitungan (satu kemasan berisi 10, 1 lusin, 1 gross dan sebagainya), memudahkan pengiriman dan penyimpanan. Hal ini penting dalam dunia perdagangan. Melindungi pengaruh buruk dari luar, Melindungi pengaruh buruk dari produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini dapat melindungi produk-produk lain di sekitarnya. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk, misalnya penjualan kecap dan syrup mengalami peningkatan sebagai akibat dari penggunaan kemasan botol plastik. Menambah daya tarik calon pembeli Sarana informasi dan iklan memberi kenyamanan bagi pemakai.

    BalasHapus
  14. *Nama : Shania Natasha Lawrence*
    *NIM : 01218004*
    *Kelas : Manajemen B*

    Menurut saya, Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar

    Maka dari itu kemasan memang sangat penting untuk sebuah produk apakah itu barang atau makanan dan minuman.

    Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.

    *Contohnya Kitkat mengganti kemasan Plastik dengan Kertas yang Dapat Digunakan Untuk Origami*
    Bisa dibilang, makanan kemasan merupakan salah satu penyumbang terbesar sampah plastik. Memang sulit menghindari plastik ketika mengkonsumsi makanan kemasan. Dan sebagai produsen makanan kemasan terbesar di dunia, Nestlé telah mencari cara inovatif untuk berkontribusi bagi kelangsungan bumi. Perusahaan ini telah menemukan pembungkus kertas yang dapat didaur ulang dan diklaim sebagai yang pertama di dunia.
    Nestle mengeluarkan inisiatif untuk membuat 100 persen kemasannya dapat didaur ulang atau dapat digunakan kembali. Sekarang, perusahaan asal Swiss ini telah menghentikan penggunaan plastik pada beberapa bungkus KitKat di Jepang dan mendorong kecintaan pada origami untuk mengganti kemasan plastik. KitKat bahkan menganjurkan penggunaan kembali untuk kemasan yang didesain ulang ini dengan mendesak pelanggan untuk mengubah kemasan ini menjadi berbagai origami binatang. Nestlé Jepang menjelaskan bahwa dengan kemasan ini, perusahaan dapat menghemat 380 ton plastik setiap tahun. Selain kemasan baru ini, Nestle juga mengumumkan teknik untuk mempermanis cokelat tanpa gula dengan memanfaatkan biji kakao

    BalasHapus
  15. Mahesa Ruslan Rudianto
    Manajemen (B)
    01218023
    kemasan fungsinya saat ini bukan hanya sekedar “pembungkus” untuk membuat produk terlihat lebih menarik. Lebih dari itu, kemasan di era sekarang merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan sebuah pesan yang tersirat, seperti apa tujuan dari produk yang dibuat dan apa arti produk tersebut bagi kehidupan pelanggan.

    Adapun beberapa fungsi kemasan digunakan sebagai satu cara pemasaran, berikut ;

    Consumer offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan prestige dari kemasan yang lebih baik.

    Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau merek produk.

    Inovational opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga memberi keuntungan bagi produsen.

    BalasHapus
  16. Gina Alivea Oryza
    Manajemen B
    01217111


    Tidak dapat dipungkiri kemasan adalah salah satu branding dari sebuah produk, Kemasan sebuah produk merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi banyaknya penjualan atau minatnya konsumen terhadap produk tersebut.Ada yang berpikir bahwa yang terpenting dalam pemasaran produk adalah kualitas produknya. Padahal, kemasan adalah salah satu hal yang dapat mempengaruhi penjualan.Semakin menarik desain suatu produk maka semakin banyak pula peminatnya.

    Dalam menentukan suatu kemasan kita harus memikirkan inovasi dan desain yang bagus, tetapi Seiring berkembangnya zaman dan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam, banyak dari produk produk yang memperbarui kemasannya dengan tidak hanya berfokus pada desain yang bagus namun juga mempertimbangkan berbagai aspek seperti kemasan yang ramah lingkungan, plastic free, kemasan yang bisa di daur ulang dan bisa digunakan kembali. seperti contohnya produk produk UMKM seperti olahan kripik yang dahulunya banyak menggunakan kemasan yang terbuat dari plastik sekarang sudah banyak yang menggunakan kemasan yang terbuat dari Kertas tetapi desainnya tetap menarik dan inovatif sehingga tetap bisa bersaing dengan produk produk yang lainnya. Dan dengan begitu secara tidak langsung kita telah mengajak konsumen untuk berpartisipasi dalam kampanye Diet Kantong Plastik yang pastinya sangat bermanfaat bagi kehidupan.

    BalasHapus
  17. Basyar Al Addar / 01218019
    Manajemen B

    Salam,
    Saya rasa artikel yang ditulis telah memberikan konten yang baik & sesuai dengan judul yang digunakan. Artikel akan lebih menarik bila dapat menggunakan highlight penulisan yang lebih baik.

    Penting ga sih perbaikan kemasan itu? Saya berpendapat bahwa hal ini adalah memang benar adalah hal yang menunjang kegiatan marketing produk. Kemasan adalah sebuah wajah produk, yang mana juga berperan sebagai positioning produk. Kemasan yang menarik akan menunjang jumlah penjualan produk.

    Sebenarnya konsumen membeli isi produk dan bukan kemasannya, kan?
    Benar. Hanya dalam beberapa kasus saja.

    Tetapi bagaimana bila sebuah produk dikemas dengan sarana pengemasan yang buruk, seperti mudah terkena bakteri, mudah rusak dan sebagainya? Pasti para konsumen akan berpikir dua kali dalam membelinya. Inilah mengapa elemen “fungsi” dalam kemasan juga berperan penting untuk menjaga kualitas produk.

    Tapi bagaimana pula bila biaya kemasan yang baik terlampau mahal (penggunaan paper box dan kawan-kawannya)? Pengemasan yang murah seperti plastik telah dinilai sebagai bahan pengemasan yang buruk. Karena plastik yang nantinya dibuang (misalnya sembarangan) akan dapat berdampak buruk bagi alam, mengapa? Proses dekomposisi/penguraian plastik oleh alam membutuhkan waktu yang sangat lama.

    Solusi untuk mengatasi masalah alam & sekaligus menjaga biaya produk agar tetap stabil salah satunya yaitu dengan menggunakan alternatif plastik, yang dibuat dari flora alam, seperti ubi, kentang, singkong dan sebagainya.

    Jika elemen-elemen ini telah terpenuhi, adakah kemungkinan yang tinggi konsumen untuk membeli produk? Pasti.

    Produk telah memiliki kemasan yang menarik, sehingga mereka tertarik untuk membeli. Produk telah memiliki kemasan dengan daya tahan kemas yang baik, sehingga mengurai keraguan konsumen untuk membeli. Produk juga telah memiliki kemasan yang ekonomis, sehingga produsen bisa menekan biaya produksi dan memperoleh kualitas keuntungan yang lebih baik.

    Saya kira itu,
    Terima Kasih.

    BalasHapus
  18. Siti Alfiatul Hasanah
    Manajemen B
    01218084


    Kemasan pada umumnya adalah untuk sebagai pembungkus suatu produk. Tetapi dengan perkembangan zaman yang semakin berjalan, kemasan juga di gunakan untuk membentuk identitas produk atau bahkan sampai menjadi media untuk menarik minat pelanggan sebagai bentuk pemasaran produk.
    Menurut Titik Wijayanti, definisi kemasan adalah upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memberikan informasi kepada setiap konsumennya tentang produk yang ada di dalamnya.
    Nah, sebenarnya kemasan ini juga akan menjadi nilai tambah pada suatu produk. Dengan semakin menariknya produk, eksistensi produk akan terjual.
    Louw dan Kimber (2007) mengatakan setidaknya ada tujuh manfaat dan tujuan dibuatnya kemasan suatu produk/ barang. Berikut penjelasannya:

    1. Physical Production; Pembuatan kemasan bertujuan untuk melindungi produk/ barang dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya yang ada di sekitarnya
    2. Barrier Protection; Pemasangan kemasan pada suatu produk/ barang bertujuan untuk melindunginya dari hambatan oksigen uap air, debu dan lain sebagainya.
    3. Containment or Agglomeration; Pengemasan barang juga bertujuan untuk pengelompokkan sehingga proses penanganan dan transportasi menjadi lebih efisien.
    Information Transmission; Pada kemasan juga dapat dicantumkan mengenai cara menggunakan transportasi, daur ulang, dan membuang kemasan atau label tersebut.
    4. Reducing Theft; Pemasangan kemasan pada produk/ barang juga bertujuan untuk mencegah pencurian dengan melihat kerusakan fisik pada kemasan.
    5. Convenience; Kemasan merupakan fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
    6. Marketing; Desain kemasan dan label dapat dimanfaatkan oleh pemasar untuk mendorong calon pembeli untuk membeli produk.

    BalasHapus
  19. Yolanda Dwiarta Puspitasari
    01218070
    Manajemen B

    Menurut saya, kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli, Karena kemasan adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan, dan benturan-benturan terhadap benda lain. Kemasan tidak hanya sebagai pembungkus saja akan tetapi kemasan juga sebagai salah satu daya pemikat untuk konsumen. Maka dari itu setiap perusahaan harus membuat kemasan semenarik dan seunik mungkin supay konsumen terpikat dan memebeli produk tersebut.

    Contohnya adalah "Susu Indomilk ", Jika seorang konsumen berkunjung ke sebuah supermarket dengan tujuan misalnya membeli sebotol susu, begitu sampai pada lorong khusus yang menyediakan susu, tentunya konsumen tersebut akan menemui produk susu yang beragam. Jika semua kemasan susu hanya biasa-biasa saja, sangat memungkinkan konsumen akan memilih produk yang paling dekat dengan posisinya atau karena saking bingungnya konsumen tersebut malah tidak jadi membeli. Namun dengan kemasan menarik dan bersifat eye catching, sebuah produk dapat dengan mudah dikenali, akhirnya konsumen tertarik dan kemudian membeli produk tersebut

    BalasHapus
  20. DEWI CANDRA AYUNINGTIYAS - 01218205 - Manajemen B

    Saya sangat setuju dengan artikel yang pak putu berikan mengenai
    "Perbaikan kemasan untuk Willingness to Pay". Dimana kemasan begitu sangat menunjang sebuah produk terkait identitas dan informasi didalamnya.

    Pihak pemasaran sudah semestinya tidak sekedar "menjual sesuatu yang tidak/sulit dijual", tetapi harus mulai bergeser ke science-based marketing. Memberikan pelajaran atau penerangan kepada masyarakat lewat label kemasan/iklan/reklame yang ditampilkan.

    Banyaknya perbaikan-perbaikan kemasan membuat masyarakat semakin tidak ragu untuk memilih produk-produk yang mampu menjaga kualitasnya serta dampak terhadap lingkungan.

    Terima Kasih :)

    BalasHapus
  21. Nama rio ariyanto nugroho
    Manajemen B
    Nim 01218175

    Menurut saya kemasan perbaikan kemasan willingnes to pay sangat berguna untuk mengetauhi identitas produk yang ada di dalamnya

    Karena kita sebagai konsumen wajib mengetauhi identitas barang yang akan kita pakai/konsumsi

    Karena pihak pemasar memang harusnya tidak hanya menjual tetapi mereka juga wajib untuk memberikan edukasi lewat kemasan ataupun iklan

    Karena prodak yang mudah di kenali dapat menarik daya minat pembeli

    BalasHapus
  22. Ratna Juwita Permata Nanda
    01218046
    Manajemen B

    Menurut saya dalam perkembangan zaman nya, perbaikan dari kemasan willingnes to pay sangat berpengaruh bagi penarikan minat calon pembeli karena dari kemasan lah para calon pembeli dapat mengetahui identitas produk yang dipasarkan.

    Sebagai perusahaan atau pelaku usaha, kita wajib menyajikan produk yang sempurna dalam aspek manapun, baik dari produk itu sendiri, hingga kemasan dari produk tersebut.

    Sebagai konsumen / calon pembeli, pastinya akan melihat sisi kemasan pertama kali. Apakah kemasan tersebut menggambarkan dengan produk yang ditawarkan? Apakah kemasan tersebut memiliki fungsi lain sebagai pembungkus suatu produk? Atau apakah bahan kemasan tersebut aman untuk membungkus produk tersebut? Pastinya hal-hal seperti ini yang ada di benak calon pembeli sebelum membeli suatu produk.

    Maka dari itu, kita sebagai produsen / pelaku usaha wajib memberikan perhatian penuh juga kepada kemasan agar calon konsumen mendapatkan edukasi yang sesuai dengan pesan yang kita sampaikan untuk produk yang di jual. Selain itu dari perhatian penuh terhadap kemasan dapat menjadikan ciri khas suatu pelaku usaha maupun produk. Agar produk tersebut mudah di ingat dan dikenali dengan hanya mendengar nama produk dan melihat kemasan produk yang di tawarkan ke pasaran.

    Terimakasih.

    BalasHapus
  23. Nama: shefa imaniyar himmadevi
    Nim : 01218043
    Manajemen B

    Branding adalah cara untuk mengenalkan kepada seseorang mengenai identitas terhadap sebuah objek tertentu. Jika saat ini kita berbicara tentang produk, maka branding adalah cara untuk mengenalkan produk kepada konsumen. Kemasan atau packaging sangatlah berkaitan erat dengan branding itu sendiri.
    Dan sangat berpengaruh dalam strategi pemasaran.
    Lebih dalam lagi untuk memahami konten "perbaikan kemasan untuk willingness to pay" Sendiri berarti mengarahkan konsumen untuk membayar kemasan produk yang telah ia beli. Ditinjau dari sudut pandang yang berbeda kerelaan membayar kemasan produk juga untuk mengelola sampah plastik. Karna pengelolaan sampah plastik merupakan hal
    yang mendesak untuk dilakukan, mengingat jumlah
    sampah plastik yang belum dikelola sampai saat
    ini terus meningkat. Penanganan sampah di hulu
    berupa pengurangan potensi timbulan sampah
    plastik dilakukan salah satunya dengan program
    kantong plastik berbayar yang telah diujicobakan
    di supermarket/minimarket di beberapa kota di
    Indonesia.
    Berdasarkan hasil penelitian, persepsi masyarakat
    terkait pengelolaan sampah plastik cukup baik.
    Masyarakat berpersepsi bahwa sampah (termasuk di
    dalamya sampah plastik) berdampak buruk terhadap
    lingkungan dan kesehatan, oleh karena itu sampah
    plastik perlu dikelola dengan baik. Sebagian besar
    masyarakat juga sudah mengetahui akan adanya
    kebijakan plastik berbayar ini. Namun masyarakat
    yang setuju dan tidak setuju pemberlakuan tarif
    bagi kantong plastik jumlahnya hampir seimbang.
    berbagai alasan dikemukakan masyarakat terkait hal
    itu. Bagi yang tidak setuju, faktor ekonomi karena
    menambah beban biaya merupakan salah satu
    alasannya. Sedangkan bagi yang setuju pengenaan tarif bagi kantong plastik berbayar dilandasi persepsi
    bahwa kebijakan tersebut dapat meningkatkan
    kesadaran dan kepedulian bagi masyarakat untuk
    mengurangi penggunaan kantong plastik.
    Terimakasih.

    BalasHapus
  24. Nama : Mirna Kartikasari
    NIM : 01218012
    Manajemen B


    kemasan merupakan desain yang mengaitkan bentuk struktur,bahan,warna,citra,tipografi,dan elemen elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat di pasar"kan kemasan yg digunakan untuk membungkus melindungi,mengirim,mengeluarkan,menyimpan,membahas dan menentukan produk di pasar.
    kemasan di artikan jg sebagai bahan pembungkus produk dengan tujuan untuk memadai,menyetujui,menjelaskan,melindungi,menampilkan dan mempromosikan membuat produk tersebut dapat di pasar"kan dan tetap bersih.

    BalasHapus
  25. Ayu nur pratami
    01218064
    Manajemen B

    Menurut saya Pengelolaan sampah plastik merupakan hal
    yang mendesak untuk dilakukan, mengingat jumlah
    sampah plastik yang belum dikelola sampai saat
    ini terus meningkat. Penanganan sampah di hulu
    berupa pengurangan potensi timbulan sampah
    plastik dilakukan salah satunya dengan program
    kantong plastik berbayar yang telah diujicobakan
    di supermarket/minimarket di beberapa kota di
    Indonesia.
    Berdasarkan hasil penelitian, persepsi masyarakat
    terkait pengelolaan sampah plastik cukup baik.
    Masyarakat berpersepsi bahwa sampah (termasuk di
    dalamya sampah plastik) berdampak buruk terhadap
    lingkungan dan kesehatan, oleh karena itu sampah
    plastik perlu dikelola dengan baik. Sebagian besar
    masyarakat juga sudah mengetahui akan adanya
    kebijakan plastik berbayar ini. Namun masyarakat
    yang setuju dan tidak setuju pemberlakuan tarif
    bagi kantong plastik jumlahnya hampir seimbang.
    berbagai alasan dikemukakan masyarakat terkait hal
    itu. Bagi yang tidak setuju, faktor ekonomi karena
    menambah beban biaya merupakan salah satu
    alasannya. Sedangkan bagi yang setuju pengenaan tarif bagi kantong plastik berbayar dilandasi persepsi
    bahwa kebijakan tersebut dapat meningkatkan
    kesadaran dan kepedulian bagi masyarakat untuk
    mengurangi penggunaan kantong plastik.
    Perhitungan WTP terhadap kantong plastik
    berbayar oleh responden di DKI Jakarta dan Kota
    Bandung menunjukkan bahwa nilai WTP adalah
    sebersar Rp. 1.322,-. Nilai ini lebih besar dari harga
    ujicoba yang pernah diberlakukan di beberapa
    kota. Dengan demikian, diasumsikan masyarakat
    di kedua kota tersebut bersedia membayar jumlah
    yang lebih besar untuk kantong plastik berbayar ini.
    Berdasarkan analisis regresi berganda didapatkan
    bahwa dari beberapa variabel yang dianalisis,
    faktor pendidikan dan tempat biasanya masyarakat
    berbelanja untuk kebutuhan bulanan adalah variabel
    yang mempengaruhi besaran WTP.

    BalasHapus