Jumat, 15 Oktober 2010

MUSIM BALAP MOTOGP 2011

Menghadapi musim balap tahun 2011, ada pergeseran kekuatan dalam masing-masing tim yang terlibat dalam kegiatan race tersebut, mengingat beberapa pembalap ‘saling tukar tempat’ dalam beberapa tim, ambil contoh Casey Stoner tahun 2011 akan membalap untuk tim Honda, Stoner tentunya tidak akan mau tampil ‘biasa-biasa’ di tahun 2011 bersama Honda, dia akan berusaha membuat motor RCV24 nya tampil kesetanan, lebih unggul dan optimal dibanding motor sejenis di tahun 2010 dan sudah tentu lebih kompetitif bertarung dengan motor-motor yang lain.

Sedangkan tempat Casey di Ducati akan diambil oleh sang Maestro motoGP siapa lagi jika bukan Valentino Rossi, sebaliknya di kubu Ducati, Rossi akan berusaha membuat motor Ducatinya tampil lebih garang dengan performa yang lebih maksimum, mengingat prestasi Ducati belum merata kekuatannya di semua sirkuit. Alhasil point yang diperoleh drivernya kurang maksimum/kurang memuaskan. Rossi tak akan tinggal diam menghadapi musim balap 2011, karena motor yang dikendarainya ‘beda’ sudah tentu akan berusaha habis-habisan untuk meningkatkan ‘speed’ Ducati sehingga lincah di tikungan dan cepat di track lurus. Dengan menggunakan Ducati maka performa Rossi akan diuji kembali di lintasan balap motoGP. Apakah dia akan berpeluang merebut tahta juara dunia untuk tahun 2011. Kita tunggu saja penampilannya.

Ben Spies, seorang pembalap muda berbakat dari Amerika Serikat, yang telah sukses mengantarkan Yamaha sebagai juara dunia SuperBike tahun 2009 lalu. Ketangguhan pembalap muda ini akan dijajal oleh Yamaha di balap motoGP 2011, mengingat tahun 2011 Ben Spies akan bergabung bersama tim Yamaha, satu tim bersama Jorge Lorenzo yang telah sukses menjadi juara dunia motoGP 2010. Jika Ben Spies menunggangi motor yang lebih baik performanya, sudah tentu penampilannya akan berubah, mengingat motor YZF-M1 yang akan dipakai Ben Spies adalah motor yang ditunggangi Rossi selama balap motoGP 2010. Bisa jadi Ben Spies akan menjadi rival kuat Rossi di setiap lintasan balap. Tentunya kondisi ini akan menjanjikan pertarungan lebih seru di musim balap 2011.

Bagaimana dengan Jorge Lorenzo, satu gelar juara dunia telah direbut. Akankah penampilan Lorenzo mampu memberikan tontonan yang lebih menarik di motoGP 2011 ?? karena di tahun 2011, Lorenzo akan lebih berjuang ekstra keras untuk mempertahankan gelar juara dunianya, kenapa ? sekarang Ben Spies telah memdapatkan motor yang lebih bagus performanya di Yamaha, tentunya Ben Spies punya harapan juga meraih gelar juara dunia di motoGP. Selain itu Rossi besar kemungkinan akan sembuh total dari cedera bahunya, tentunya kondisi tersebut akan membuat penampilan Rossi menjadi lebih prima, demikian pula dengan Stoner, dengan performa motor Honda, dia tidak akan merelakan gelar juara dunia motoGP tahun 2011 diambil dengan mudah oleh pembalap lain.

Seperti apa peta kekuatan pembalap tahun 2011 yang sebenarnya, kita tunggu dengan sabar musim balap motoGP berikutnya di tahun 2011. Semoga pertarungan berjalan lebih seru.

Jumat, 08 Oktober 2010

GRATEFULL HELL


I do not know when to begin, and who started it is not too clear. Clearly, there are many people being very long for heaven and hell very scared. From small children to the elderly, from the village to the city, mostly miss the heaven and the fear of hell. Honestly it must be admitted, so I've long hit by homesickness and such fears. Cuman, after browsing the aisles contemplation of life with a certain depth, it seems that we humans have for too long pampered by cradle of heaven, and be scared by the threat of hell. To then lost two golden opportunities in life. The first golden opportunity, people lose enormous strength named sincerity. The second golden opportunity, it is through the forging of the forging of hell-the dreaded (read: problems) then humans so strong and powerful. The conception of heaven-hell, as we know, does have a lot of benefit. Cuman, as the face of any duality, the conception of heaven-hell makes not a few people and then "trade" with life. As a result, people lose sincerity as a life force. There is a story about a village that does not work cut the big tree disturbing. Due to various equipment not managed to make the fallen tree, this tree is suspected of being attended with certain metaphysical forces. Dicarilah the oracle who can help. Apparently, there is a simple-looking man who can cut trees with chainsaws were normal. The last person had just cut the tree beginning with the sentence which reads: "with sincerity before God, nothing that can not be done". It turned out that the performance of simple people this sounds to many places. In addition because of admiration society, also because she had received a large gift. On the other side of the village which has a similar problem and then call him. And after cutting the tree with the same techniques and tools, it turns out many times only lead to failure. Nothing has changed, he said after repeatedly failing, apparently eliminating gift sincerity! It's just a story, but worth contemplating if sincerity is not the source of weakness. He is a kind of power in that can make people be so powerful. Inspired by many Sufi stories, as well as from the poems of Gibran and Rumi, as well as quality leaders who are still in power when the body is called the dead by doctors, sincerity has become a strong theme of life long ago. Made a second golden opportunity lost by the conception of heaven-hell, are the forces that can be presented by everyday life full of "hell". Problems, temptations, challenges, the issue is a series of things feared by many people as they scare the hell. The less face like this present hell, the better for the fans paradise. Apparently life and tells another story. As ever spoken nicely by M. Scott Peck in The Road Less Travelled, those who scare the hell turned out to be a human grow weak and flabby. Some even affected by mental illness is pathetic. In the early part of this inspirational book Scott Peck writes the "This tendency to Avoid Suffering emotional problems and inherent in Them is the primary basis of all human mental illness?". The tendency to run away from problems and suffering is the fundamental principal of a mental condition that is not too healthy. Reflecting from here, hell is not as bad as the shadow of many people. In the layers deeper clarityHell is a place of purification. A place where the garbage of life processed into useful fertilizers. Call everyday problems such as dimarahin boss. A moment in question was made angry, but anger is making a strong boss. Or have a fussy wife asked for forgiveness, he was deliberately present to make the husband to be patient. Similarly with other issues. What is clear, run away from problems is easy for a while, but it brings long-term negative impact. Scott Peck's argument borrows ibid., likes to run away from problems and responsibilities is the main characteristic of human beings affected by the disease character disorder. More than just a mental illness earlier, challenges and real problems are similar to ladders of maturity and ripeness. The higher and the great thing is, it means his life is being stepped foot in a place that is also high. Heaven (read: happiness) is a beautiful air and fresh life, but he seemed much more beautiful and fresh if a person has been through hell ladders Similar to the Yin-Yang circle that in the split second, initially there was a clear and distinct difference between heaven and hell. It contains the smiles of Heaven, Hell contains crying. However, the levels of clarity, insulation and the separator was gone. Joys and sorrows, tears, smiles, success, failure is just the flow of life that comes with their respective roles. Just like the day that changed the night and vice versa, every turn of runs quiet and serene. And do not forget, the quality of life within this can only be achieved by man steeped in the essence of gratitude to the existence of hell. [By Gede Prama/03-04-2008]

Selasa, 05 Oktober 2010

KAMPUSPRENEUR


Salah satu esensi dari sebuah proses pendidikan adalah menjadikan mahasiswa sebagai subyek. Satu faktor komponen yang menunjukkan keberhasilan proses pendidikan tersebut adalah berubahnya mental mahasiswa, menjadi personal yang lebih berani, lebih terbuka, lebih haus kemajuan, punya rasa ingin tahu yang tinggi, tidak kenal lelah, dan memiliki softskill yang cukup untuk merubahnya dirinya sendiri menjadi sesuatu yang lebih baik dari kondisi sebelumnya. Perubahan mental ke arah positif mampu tercipta apabila proses kuliah yang digeluti setiap mahasiswa setiap hari mampu memicu / menstimulasi pencapaian perubahan tersebut. Model perkuliahan dengan metode lawas (lama) harus berganti dengan metode yang lebih baik (learning by process and learning by self), yakni sebuah proses yang mampu memberikan ‘jalan’ kepada para peserta didik / mahasiswa agar bisa menemukan ‘cara’ merubah dirinya (mentalnya) dalam jangka panjang ke depan, tentunya ini merupakan ‘modal’ utama bagi mahasiswa setelah lulus agar bisa berubah dan merubah kehidupannya menjadi lebih baik dari kondisi sebelumnya, bukan kondisi yang stagnan. Yang sering terlupakan dalam proses pendidikan tinggi di negara kita adalah ‘apakah tujuan utama melaksanakan / memberikan sebuah proses pendidikan kepada mahasiswa?’ dan kondisi apa yang kita harapkan mampu diraih / diciptakan oleh mahasiswa setelah lulus dari proses pendidikan kelak?’ ada yang mengatakan (para ahli pendidikan) bahwa merubah mental mahasiswa dalam sebuah proses pendidikan jangka pendek (3-4 tahun) adalah dengan cara Kognitif, Afektif dan Psikomotorik. Namun ketiga aspek tersebut belum mampu dijabarkan dengan baik pada saat perkuliahan berlangsung, sehingga tujuan pendidikan pada diri mahasiswa belum menampakkan hasil / berhasil dengan cukup baik.

Perbaikan mutu pengajaran perlu terobosan dalam hal cara yang selalu berubah menjadi baik, bukan hanya konten belajarnya saya, namun metode atau cara juga harus berubah, yang harus dirubah bukan hanya kurikulum saja namun proses dan kegiatan pembelajaran di kelas juga harus selalu berubah sesuai perkembangan lingkungan eksternal mahasiswa. Sehingga proses pembelajaran di kelas akan memiliki interelasi cukup nyata dengan kehidupan mahasiswa di luar kelas / lingkungan eksternal mahasiswa sehari-hari. Jika ini dicapai maka proses perkuliahan yang di ikuti mahasiswa akan mampu memberi ‘nilai tambah’ pada kehidupan dirinya sendiri setelah lulus kelas.

Banyak program pelatihan enterpreneur diberikan kepada mahasiswa dan berjalan dengan baik namun tidak di ikuti dengan bagaimana memberikan bekal kepada mahasiswa agar mampu merubah dirinya menjadi seorang enterpreneur yang cukup sukses. Jika mahasiswa menjadi enterpreneur maka bekal apa saja yang minimal harus diberikan dan dimiliki untuk menghadapi dunia eksternal sesungguhnya agar mampu hidup dan berhasil saat kembali ke tengah masyarakat. Ini masih belum banyak dipikirkan oleh pelaku pendidikan selama ini. Delapan aspek yang perlu dilakukan dan disiapkan untuk menghidupkan kemampuan wirausaha pada diri mahasiswa adalah sebagai berikut :

 

1. Kecepatan.

Dengan segala percepatan perkembangan teknologi, globalisasi, dan internet, laju perubahan pun semakin cepat dari yang pernah dibayangkan. Karena itu, Anda harus bisa mengantisipasinya dan sanggup bereaksi cepat, tapi juga penuh perhitungan.

2. Kemampuan Beradaptasi.

Laju perubahan yang terjadi pada dunia internet membutuhkan bisnis yang lebih fleksibel dan adaptif dibandingkan sebelumnya. Anda harus menambah pengetahuan dan mampu menginterpretasinya, serta secara cepat merespon perubahan tersebut dimanapun terjadinya baik dalam teknologi dan kompetisi, juga pada pergantian pola pasar dan pembeli.

3. Eksperimen.

Seorang netpreneur harus bersedia mencoba ide-ide baru di pasar yang dibidiknya. Anda tidak memiliki banyak waktu atau hanya mengandalkan 'market research' yang sudah tidak up to date untuk mengevaluasi tindakan-tindakan Anda . Eksperimen dan siap bergerak cepat untuk beradaptasi dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pasar kepada Anda .

4. Inovasi Yang Konstan.

Meluncurkan produk ke pasar hanyalah sebuah permulaan. Dorongan kompetisi yang tak kenal henti dan tuntutan pasar terhadap perbaikan membuat fokus bisnis pada inovasi sangat penting.

5. Kolaborasi.

Sudah menjadi sifat dari netpreneur menjadi kolaboratif. Anda tidak bisa bekerja sendiri di pergerakan dengan kecepatan seperti ini. Internet memungkinkan Anda melibatkan banyak pemilik perusahaan dalam setiap langkah. Mulai dari kelahiran sebuah produk melalui riset, pembangunan produk, pengemasan, pengiriman, support dan proses perbaikan yang terus berjalan.

6. Jadilah Penggerak Distribusi.

Tantangan nyata dari dunia bisnis saat ini adalah distribusi penyebaran merek serta identitas produk dan jasa Anda. Satu hal yang paling terasa, internet memperkecil hambatan distribusi. Untuk itu, Anda harus membangun merek dan saluran distribusi demi kesinambungan kesuksesan bisnis.

7. Fokus Pada Niche Market.

Internet menjangkau dan mendistribusi kesempatan bisnis pada pasar baru yang terbuka. Karena itu, netpreneur harus memfokuskan pada sektor pasar yang terdefinisi dengan baik -yaitu pada niche market atau pasar ceruk- agar dapat meraih posisi dominan atau menemukan pasar yang belum atau kurang terlayani. Walau kenyataannya, kesempatan yang paling menggairahkan terletak pada menciptakan pasar yang baru.

8. Jadilah Multidisipliner.

Perusahaan dalam era ekonomi baru seperti sekarang menciptakan solusi dengan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu seperti teknologi, content, grafis, layanan dan hubungan. Karena itu, seorang netpreneur sukses biasanya memahami berbagai disiplin ilmu [Dyah Hapsari].

Sabtu, 02 Oktober 2010

PROFESIONAL DOSEN


Sudah menjadi tradisi bahwa setiap awal tahun akademik setiap dosen diwajibkan melakukan persiapan secara akademik yang berkaitan dengan kegiatan pengajaran atau proses belajar mengajar terhadap mata kuliah yang diampunya, persiapan tersebut meliputi :

1.      Menyusun kontrak kuliah yang di dalamnya secara garis besar berisi materi / pokok bahasan 14 tatap muka yang akan diberikan kepada peserta didik / mahasiswa dan di dalamnya berisi komponen : Deskripsi matakuliah, Tujuan instruksional umum, Tujuan instruksional khusus, Kriteria penilaian mata kuliah, Metode / Bentuk perkuliahan, Bobot penilaian akhir, Referensi / bahan bacaan, Deskripsi perkuliahan selama 14 tatap muka, Manfaat mata kuliah dan penyusunan tugas untuk mahasiswa.

2.      Garis-Garis Besar Pedoman Pembelajaran (GBPP), yang berisi tentang : Nama mata kuliah, Kode mata kuliah, Deskripsi singkat mata kuliah, Tujuan instruksional khusus, Pokok bahasan, Sub pokok bahasan, Estimasi waktu pembelajaran / tatap muka dan Sumber referensi / Bahan bacaan untuk mahasiswa, GBPP dibuat sebanyak 14 tatap muka secara terpisah dan terrinci.

3.      Satuan Acara Perkuliahan yang terdiri dari : Nama mata kuliah, Kode mata kuliah, SKS, waktu untuk tiap tatap muka, TIU, TIK, Pokok bahasan, Sub pokok bahasan, Kegiatan belajar mengajar (Pendahuluan, Inti Penyajian dan Penutup), Bentuk Evaluasi pembelajaran dan Referensi / Acuan Bahan Bacaan bagi mahasiswa. Masing-masing dibuat per tatap muka secara rinci dan jelas.

4.      Silabus Mata Kuliah, di dalamnya berisikan : Nama mata kuliah, Semester, Bobot SKS, Nama mata kuliah prasyarat, Nama dosen pengasuh, Kompetensi dasar setiap tatap muka, Indikator belajar, Pokok bahasan & Sub pokok bahasan, Bentuk kegiatan pembelajaran, Media/alat pembelajaran, Alokasi waktu belajar, Evaluasi pembelajaran. Dibuat setiap tatap muka secara rinci dan jelas.

5.      Rencana Pembelajaran, bagian ini berisikan tentang : Kompetensi Mata kuliah, Kemampuan akhir yang diharapkan dari tiap tatap muka, Materi Pembelajaran, Indikator pembelajaran, dan Bobot nilai. Dibuat secara fokus untuk setiap tatap muka secara menyeluruh dalam satu semester.

6.      Implementasi Rencana Pembelajaran, yang berisi tentang pedoman dan acuan pelaksanaan secara terfokus untuk setiap tatap muka di kelas maupun di luar kelas, dengan berlandaskan pada : Standar kompetensi, Kompetensi dasar, Alokasi waktu pembelajaran, Indikator pembelajaran, Materi pokok per tatap muka, serta Langkah pembelajaran yang terdiri dari : Kegiatan pendahuluan, Kegiatan Inti Pembelajaran, dan Kegiatan penutup, termasuk model/bentuk penilaian.

7.      Evaluasi Proses Pembelajaran, mencakup dan melakukan proses penilaian tentang dosen yang mengajar mata kuliah yang dilakukan oleh peserta didik/mahasiswa mengenai : Kemampuan dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan, Kemampuan dosen dalam menerapkan strategi perkuliahan, Kinerja dosen di kelas, serta Kesan mahasiswa terhadap dosen dalam menyajikan materi kuliah secara umum. Evaluasi dilakukan setiap menjelang UTS dan menjelang UAS.

8.      Materi Perkuliahan dengan format power point sejumlah 14 tatap muka, yang berisi pokok bahasan dan sub pokok bahasan termasuk penjelasan-penjelasan tiap sub pokok bahasan setiap tatap muka, materi perkuliahan ini harus di update setiap tahun di awal semester agar sesuai dengan perkembangan teori, perkembangan terapan dan kemutakhiran bahasan sesuai perkembangan ilmu yang melingkupinya.

Dengan dipenuhinya delapan unsur di atas, berarti seorang dosen telah secara sadar ( secara penuh tanggungjawab) melakukan persiapan secara profesional untuk mata kuliah yang diasuhnya. Mengingat paradigma baru proses pembelajaran adalah mahasiswa bukan lagi dianggap sebagai obyek tetapi dianggap sebagai subyek dalam pelaksanaan tatap muka di kelas, dosen hanya bertindak sebagai fasilitator pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Interaksi antara sesama peserta didik/mahasiswa diharapkan mampu menghidupkan atmosfir kegiatan belajar dikelas, melalui belajar kelompok (Group Discussion), yang tentunya akan mampu memberikan hasil yang lebih baik kepada mahasiswa dalam menempuh studi pada umumnya dan dalam menempuh mata kuliah pada khususnya.

GLOBAL WARMING



Global warming atau pemanasan bumi adalah fenomena alam yang biasa karena planet ini memang terus menghangat dan mendingin berkali-kali selama 4,65 milyar tahun sejarahnya. Bumi memiliki lapisan atmosfer yang melindunginya dari dampak radiasi sinar matahari. Setiap hari, panas matahari masuk ke permukaan bumi menembus lapisan atmosfir berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap bumi, sisanya dipantulkan lagi ke angkasa. Pada lapisan atmosfer bumi tersebut, terdapat selimut gas yang biasa disebut gas rumah kaca. Gas ini berfungsi menahan panas matahari agar tidak dilepas kembali seluruhnya ke angkasa, sehingga matahari tetap hangat. Selama bumi masih dalam temperatur 16 ÂșC, pemanasan bumi adalah hal yang baik. Tetapi ketika terjadi peningkatan konsentrasi gas rumah kaca yang melebihi batas normal, panas bumi akan terperangkap dan tidak bisa dipantulkan lagi ke angkasa. Dan bumi pun akan terasa semakin panas. Global warming disebabkan oleh peningkatan jumlah gas rumah kaca, yaitu karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N20), hidro fluoro karbon (HFC), perfluoro karbon (PFC) dan sulfur heksafluorida (SF6). Ini diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi/batu bara), penggundulan & kebakaran hutan, termasuk penggunaan pupuk kimia yang berlebihan di area pertanian.

Ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan oleh fenomena global warming ini. Di antaranya, (1) air bersih akan semakin sulit didapatkan—hanya  20% penduduk dunia yang dapat memperolehnya, (2) badai semakin sering terjadi, (3) es di kutub mencair—sehingga menyebabkan permukaan air laut naik, (4) penyakit baru bermunculan, dan (5) kita telah kehilangan lebih dari 1000 spesies hewan dan tumbuhan dalam waktu singkat.

Apa ancaman global warming bagi negara kita—indonesia? Para scientist memprediksi, (1) sekitar tahun 2022 kemungkinan air laut akan naik sekitar satu meter dan menenggelamkan 2000 pulau, (2) terumbu karang mengalami pemutihan yang mengakibatkan berkurangnya jumlah ikan secara besar-besaran, (3) pergeseran iklim, dan (4) kenaikan suhu ekstrim di beberapa daerah belakangan ini. Bagaimanapun juga, negara kita “berperan” cukup signifikan dalam fenomena global warming ini. Pembakaran hutan skala besar yang sering terjadi akhir-akhir ini telah menghilangkan fungsi “paru-paru” dunia. Lebih dari itu, asap yang dihasilkan oleh pembakaran hutan juga telah melepaskan CO2 ke atmosfir dalam jumlah yang membahayakan. Juga termasuk aksi penebangan hutan secara liar yang dilakukan oleh segelintir penduduk—negara kita tercatat sebagai negara dengan laju deforestation tercepat di dunia saat ini.

Apa yang dapat kita lakukan untuk memperlambat laju global warming? Setidaknya ada beberapa poin pokok yang dapat kita lakukan, yaitu:

Reduce energy dengan cara (1) memilih lampu dan alat elektronik hemat energi, (2) mematikan alat-alat elektronik—TV, VCD, DVD, MP3, stereo, komputer, games, dll.—saat kita benar-benar tidak membutuhkannya, (3) membuat jadwal/batas waktu penggunaan listrik, (4) mengutamakan penggunaan tangga daripada lift di kantor-kantor, dan (5) menggunakan sepeda/jalan kaki untuk perjalanan jarak dekat.

Reduce water dengan jalan (1) menutup keran air dengan rapat—saat cuci piring, buka tutup keran hanya saat membilas cucian dan  begitu juga saat sikat gigi; (2) menghemat air untuk mandi—pilih shower daripada bathtub; (3) memilih satu gelas untuk tempat minum kita setiap hari, (4) mencuci barang di bak cuci piring/ember yang sudah terisi air daripada di keran yang mengalir, dan (5) menggunakan air hujan untuk menyirami kebun/taman.

Reduce waste di antaranya dengan (1) menghemat kertas dengan menggunakan kedua sisinya, (2) mendaur ulang sampah rumah tangga menjadi kompos, (3) membuat komunitas hijau untuk menciptakan karya dari produk daur ulang, (4) memilih produk dengan kemasan minimal dan membawa tas belanja sendiri saat berbelanja, dan (5) menggunakan tissue secukupnya